Ini Strategi Kemlu Cegah COVID-19 Masuk ke RI Melalui Pemulangan TKI

Sudah ada 185 imported cases dari TKI yang tiba dari luar RI

Jakarta, IDN Times - Pemerintah mengaku khawatir dengan gelombang kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berpotensi membawa virus corona ke Tanah Air. Apalagi jumlah WNI yang kembali banyak datang dari Malaysia. 

Presiden Joko "Jokowi" Widodo sempat memberikan instruksi agar petugas imigrasi di pintu-pintu kedatangan memperketat pemeriksaan kesehatan kepada para PMI. 

"Kita juga harus tahu bahwa sekarang ini, setiap hari ada mobilitas tenaga kerja Indonesia yang datang dari Malaysia, pulang mudik. Ini harus dikontrol, ini harus diawasi," kata Jokowi ketika meninjau Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Riau pada (1/4) lalu. 

Kekhawatiran mantan Gubernur DKI Jakarta itu bukan tanpa alasan. Berdasarkan data yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan pada periode (1/3) hingga (5/5) sudah ada 185 imported cases dari PMI. Dalam periode tersebut sudah ada 113.704 PMI yang kembali dari berbagai negara. 

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pun terus mengingatkan agar protokol kesehatan dilakukan di titik-titik pintu ketibaan bagi WNI dan keberangkatan dari negara asal. Idealnya, sebelum para PMI masuk maka harusnya dilakukan tes swab dengan PCR. 

"Kenapa ini penting sekali? Karena adalah pelapis terakhir untuk detect apakah semua orang ke Indonesia positif atau negatif. Kalau positif, maka segera dipisahkan untuk dirawat agar kemudian virusnya tidak menyebar," kata Retno ketika berbicara di program "Ngobrol Seru" bersama IDN Times yang tayang di daring di IG dan YouTube pada Selasa (12/5). 

Sayangnya, menurut Retno tidak semua PMI bisa menjalani tes PCR. Mereka baru menjalani proses itu bila menunjukkan gejala telah terpapar COVID-19. Namun, Retno meminta dilakukan rapid test untuk melihat kondisi antibodi para PMI. 

Lalu, bagaimana sejauh ini hasil pendeteksian itu? Berapa banyak jumlah WNI dari luar RI yang telah kembali ke Indonesia?

1. Gugus tugas temukan 185 pekerja migran jadi pembawa COVID-19 dari luar Indonesia

Ini Strategi Kemlu Cegah COVID-19 Masuk ke RI Melalui Pemulangan TKISejumlah pekerja migran dari Malaysia yang akan pulang ke Pulau Jawa bersiap masuk ke dalam bus khusus yang disediakan oleh Kemenhub di Kota Dumai, Riau, Rabu (29/4/2020). (ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid)

Menurut data yang disampaikan oleh Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, drh. Wiku Adisasmito, ada 185 PMI yang sudah terpapar COVID-19 dan tiba di Tanah Air. Angka itu ditemukan dari 113.704 PMI yang telah berada di Indonesia pada periode (1/3) hingga (5/5) lalu. 

"Kami juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk memantau kondisi para PMI dan menggandeng gugus tugas di masing-masing daerah agar terus memonitor PMI ketika tiba areanya," ungkap Wiku ketika memberikan keterangan pers virtual pada (6/5) lalu. 

Sementara, jumlah PMI yang telah kembali ke Indonesia sudah mencapai hampir 90 ribu. Retno pada (10/5) menjelaskan sebanyak 72.966 telah kembali dari Malaysia. Sedangkan, 14.244 merupakan kru kapal pesiar. 

"Per 10 Mei kemarin, jumlah ketibaan WNI dari Malaysia sebanyak 72.966 orang. Kembali melalui laut sebanyak 65 persen atau 47.674 orang, melalui jalur darat 20 persen atau 14.681 orang, dan jalur udara 15 persen 10.611 orang," ungkap mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda itu. 

Untuk ABK, puluhan ribu tiba ke Tanah Air dan masuk melalui Bandara Soekarno-Hatta, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa dan Tanjung Priok. 

Baca Juga: 72.966 WNI dari Malaysia Dijadwalkan Pulang Hingga 10 Mei 

2. Kemlu berkoordinasi dengan pemda untuk memantau kondisi PMI yang kembali dari luar negeri

Ini Strategi Kemlu Cegah COVID-19 Masuk ke RI Melalui Pemulangan TKI(Menlu Retno Marsudi) Dokumentasi Kementerian Luar Negeri

Retno juga menjelaskan ketika PMI tiba di Tanah Air, Kemlu tidak lepas tangan begitu saja. Mereka menjalin komunikasi erat dengan Pemda. Tujuannya untuk memantau kondisi PMI usai tiba di daerahnya. 

"Misalnya saya menjalin komunikasi erat dengan Gubernur Bali, karena Provinsi Bali kan sebagian besar merupakan asal dari para kru kapal pesiar. Koordinasi kami dengan Gubernur Bali bagus sekali. Beliau juga mengambil kebijakan yang jelas, bila ada ABK yang positif ke mana dan negatif di mana saja lokasinya," tutur Retno. 

3. Angka kematian akibat COVID-19 di RI tembus 1.000 orang per 12 Mei 2020

Ini Strategi Kemlu Cegah COVID-19 Masuk ke RI Melalui Pemulangan TKIIlustrasi virus corona. (IDN Times/Mia Amalia)

Sementara, berdasarkan data yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan pada (12/5), saat ini angka kematian di RI akibat COVID-19 sudah tembus 1.000 orang. Tepatnya 1.007. 

Juru bicara khusus penanganan COVID-19, dr. Achmad Yurianto juga menjelaskan per hari ini ada penambahan 484 kasus positif, sehingga total kasus menjadi 14.749. Sementara, pasien yang sembuh juga bertambah 182 menjadi 3.063 orang. 

Dari data resmi pemerintah menunjukkan DKI Jakarta masih menjadi episentrum COVID-19 di Indonesia dengan kasus positif 5.276. Di mana jumlah pasien yang meninggal mencapai 441 kasus dan yang berhasil sembuh 812. 

https://www.youtube.com/embed/Bu9e6qPIz0Q

Baca Juga: Ciri-ciri Hidden Carrier Virus Corona, Tampak Sehat tapi Membawa Virus

Topik:

  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya