Tiga WNI yang Tinggal di Turki Timur Aman dari Gempa Bumi

Total korban tewas telah mencapai 20 orang

Jakarta, IDN Times - Tiga WNI yang diketahui turut bermukim di Provinsi Elazig bagian timur aman dari gempa bumi berkekuatan 6,8 SR yang menghantam area tersebut pada Jumat malam (24/1). Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan tiga WNI itu terdiri dari satu mahasiswa dan dua warga yang menikah dengan penduduk setempat. 

"KBRI telah berhasil mengontak dengan salah satu di antara mereka dan memperoleh informasi bahwa ketiganya dalam kondisi selamat," ujar Iqbal melalui keterangan tertulis pada Sabtu (25/1). 

KBRI Ankara, kata Iqbal, terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan otoritas setempat. Sementara, berdasarkan laporan dari kantor berita Turki, Anadolu, jumlah korban tewas akibat gempa terus bertambah. Bila sebelumnya diberitakan 18 orang yang tewas, kini angkanya bertambah menjadi 20 orang. 

Lalu, apa imbauan dari Pemerintah Indonesia bagi warganya yang berada di Turki?

1. KBRI Ankara menyediakan hotline untuk mendapat informasi terbaru soal korban gempa

Tiga WNI yang Tinggal di Turki Timur Aman dari Gempa Bumi(Gempa di Turki Timur yang tewaskan 18 orang) www.aa.com.tr

Iqbal menjelaskan pihak KBRI telah mengaktifkan hotline untuk mengetahui perkembangan terakhir yakni di nomor +90 532 135 22 98. Ia mengatakan sejauh ini di Turki ada sekitar 3.300 WNI. 

"Sebagian besar dari mereka merupakan pelajar dan spa terapis yang bekerja di industri pariwisata Turki," kata dia. 

Baca Juga: Turki Timur Dihantam Gempa 6,8 SR, 18 Orang Tewas 

2. Otoritas setempat tengah mencari 30 warga yang masih tertimpa reruntuhan bangunan

Tiga WNI yang Tinggal di Turki Timur Aman dari Gempa Bumi(IDN Times/Sukma Shakti)

Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca mengatakan hingga saat ini diperkirakan masih ada 30 warga yang tertimbun reruntuhan pasca terjadi gempa bumi di Provinsi Elazig. Sementara, jumlah korban luka pun turut bertambah menjadi 1.015 orang. Otoritas manajemen bencana di Turki, AFAD mengatakan jumlah korban luka itu tersebar di tujuh area yakni Elazig (560 orang), Malatya (220 orang), Kahramanmaras (37 orang), Sanliurfa (34 orang), Diyarbakir (34 orang), Adiyaman (25 orang) dan Batman (6 orang). 

Menkes Koca memprediksi angka korban luka dan tewas akan terus bertambah. Sebab, operasi evakuasi korban hingga saat ini masih terus berlanjut. 

3. Otoritas setempat melaporkan sudah terjadi 118 gempa susulan

Tiga WNI yang Tinggal di Turki Timur Aman dari Gempa BumiIlustrasi simulasi bencana. (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

Kantor berita Anadolu edisi Sabtu (25/1) melaporkan usai dihantam gempa besar, terjadi 118 gempa susulan dengan kekuatan berkisar dari 2,7 SR hingga 5,4 SR. Sementara, beberapa bangunan di Distrik Donganyol, Sivrice, dan Malatya banyak yang sudah hancur. Menteri Lingkungan dan Urbanisasi Turki, Murat Kurum meminta agar warga tak memasuki area bangunan yang rusak akibat gempa. Mereka khawatir masih terjadi gempa susulan dan puing-puing menimpa warga. 

Bantuan berupa tenda-tenda, tempat tidur, dan ribuan selimut mulai didistribusikan ke area yang terdampak gempa. Sementara, Palang Merah Turki menyiagakan pusat bantuan di ibukota Ankara. Tim evakuasi dikirim ke daerah-daerah yang terdampak gempa. Selain itu, mereka juga mengirimkan dapur mobile yang bisa melayani 5.000 korban. 

Baca Juga: [BREAKING] Gempa Bumi Magnitudo 5,9 Guncang Kupang

Topik:

  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya