TNI AU Larang Sementara Super Tucano Mengudara Usai Insiden Pasuruan

Flight data recorder Super Tucano berhasil ditemukan

Jakarta, IDN Times - TNI Angkatan Udara (AU) memutuskan untuk tidak menerbangkan sementara waktu (grounded) semua pesawat tempur EMB-314 Super Tucano. Grounded itu diberlakukan hingga ada kepastian penyebab insiden jatuhnya dua Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Agung Sasongkojati menjelaskan, pesawat Super Tucano boleh kembali diterbangkan bila hasil temuan awal menunjukkan pesawat jatuh bukan karena faktor teknis.

"Ke depannya, mengenai pesawat Super Tucano, tentu pesawat tidak bisa diterbangkan sementara sampai ada data awal, apakah ada hal teknis terkait kecelakaan itu. Bila tidak karena (kesalahan) teknis, maka tentu akan diterbangkan kembali seperti biasa," ujar Agung seperti dikutip dari kantor berita ANTARA, Senin (20/11/2023). 

Ia menambahkan, hingga saat ini tim investigasi dari pusat kelaikan dan keselamatan terbang kerja TNI AU (Puslaiklambangjaau) masih melakukan penyelidikan soal penyebab pesawat tersebut jatuh. Tim investigasi juga dibantu oleh Skadron Teknik (Skatek) Lanud Abdulrachman Saleh. 

Komandan Puslaiklambangjaau Marsekal Muda TNI Benedictus Benny Koessetianto diketahui memimpin tim investigasi jatuhnya dua Super Tucano tersebut. Pada Jumat kemarin, ia sudah berhasil mencapai lokasi jatuhnya pesawat yang berada di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut. 

1. Usia pakai Super Tucano masih relatif muda yaitu 8 dan 11 tahun

TNI AU Larang Sementara Super Tucano Mengudara Usai Insiden PasuruanIlustrasi pesawat Super Tucano. IDN Times/Sukma Shakti.

Lebih lanjut, Agung mengatakan bahwa pesawat Super Tucano yang jatuh memperkuat Skadron Udara 21 sejak 2 Februari 2012 dan 23 November 2015. Sehingga, bila dilihat dari usia pakai pesawatnya masih tergolong muda. 

"Kedua pesawat ini dalam kondisi yang layak terbang dan usia pakai yang relatif muda yakni 11 tahun dan 8 tahun. Berbagai misi operasi dan latihan pun telah dilaksanakan oleh pesawat kebanggaan TNI Angkatan Udara (AU) itu," ujar Agung. 

Ia pun menilai kondisi pesawat tempur taktis itu masih dalam keadaan sempurna. Bahkan, kondisinya beroperasi dengan sempurna layaknya pesawat baru. 

"Tidak ada penurunan kemampuan dari pesawat ini sampai di skadron. Saya sudah bertanya kepada pilotnya, dan (mereka) menyatakan tidak ada satu pun penurunan yang signifikan daripada kemampuan pesawat yang dioperasikan," tutur dia lagi. 

Agung turut menambahkan bahwa pesawat dirawat cukup baik. Sehingga, dari kondisi fisik tidak ada masalah. 

"Pesawat ini handal, mumpuni, dan diandalkan pada setiap misi," katanya. 

Baca Juga: Senjata dan Bahan Peledak di Pesawat Super Tucano Diangkut ke Malang

2. Flight data recorder sudah ditemukan dan diamankan oleh tim investigasi

TNI AU Larang Sementara Super Tucano Mengudara Usai Insiden PasuruanPesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano milik TNI Angkatan Udara (AU) yang mengalami kecelakaan pada 16 November 2023. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Sementara, tim investigasi telah berhasil mengevakuasi flight data recorder (FDR) dan peralatan persenjataan pesawat Super Tucano yang jatuh pada pekan lalu di Pasuruan. Agung mengatakan, proses evakuasi sudah dilakukan sejak 17 November 2023 lalu. FDR kemudian dibawa oleh tim investigasi ke Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. 

"Sementara saya sampaikan yang sudah diungsikan canon senjata pesawat. Yang diamankan senjata dari kedua pesawat. Meskipun tidak ada amunisinya, tapi itu penting agar tidak disalahgunakan oleh orang lain," ujar Agung pada 18 November 2023 lalu di Malang.

Di sisi lain, FDR itu akan diserahkan ke tim Pusat Kelaikan Keselamatan Terbang dan Kerja TNI (Puslaiklambangjaau). Sedangkan, untuk potongan badan pesawat, menurut Agung, belum dapat dievakuasi sampai saat ini. Menurutnya, proses evakuasi akan memakan waktu selama satu pekan karena cuaca hujan dan medan yang cukup curam.

3. Empat pilot mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa

TNI AU Larang Sementara Super Tucano Mengudara Usai Insiden PasuruanUpcara pemakaman pilot Super Tucano di TMP Suropati, Malang, Jawa Timur pada 17 November 2023. (IDN Times/Santi Dewi)

Sementara, akibat insiden di Pasuruan menyebabkan empat pilot terbaik TNI AU gugur. Keempatnya kemudian mendapatkan kehormatan dengan kenaikan pangkat luar biasa. Mereka adalah Mayor Pnb Yuda Seta, Kolonel Administrasi Widiono, Kolonel Pnb Subhan, dan Letkol Pnb Sandhra Gunawan. Jenazah keempatnya sudah dimakamkan di dua lokasi berbeda. 

Agung mengatakan, keempat pilot TNI AU itu mendapatkan kehormatan naik pangkat satu tingkat di atasnya. "Semua mendapat kenaikan pangkat 1 tingkat di atas jabatan terakhir mereka. Ini atas dharma bakti mereka selama ini. Jika (memiliki pangkat) kolonel jadi marsekal pertama. Kalau letnan kolonel jadi kolonel penenerbangan anumerta dengan segala fasilitas yang diberikan kepada personel yang gugur saat bertugas," kata Agung. 

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang ikut membantu proses evakuasi keempat korban. Pasalnya medan yang jadi titik lokasi jatuhnya Super Tucano tergolong sulit.

Proses evakuasi pun sempat alami kesulitan. Sehingga bantuan dari masyarakat sangat memberikan dampak.

"Mohon masyarakat tetap membantu proses penyelidikan kami. Kami ucapkan terima kasih kepada penduduk sekitar dan pecinta alam yang telah membantu menolong proses evakuasi," tutur dia lagi. 

https://www.youtube.com/embed/IWO6QlwpdJU

Baca Juga: Spesifikasi Super Tucano, Pesawat dari Brasil yang Alami Kecelakaan

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya