[UPDATE] Kasus Harian COVID-19 Tambah 219, Tertinggi di DKI Jakarta

Kasus aktif sudah turun di bawah 5.000

Jakarta, IDN Times - Status pandemik COVID-19 di Tanah Air belum dicabut oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Itu sebabnya, pencatatan kasus harian COVID-19 masih tetap dilakukan. 

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 selama 24 jam terakhir, kasus COVID-19 bertambah 219. Maka, secara akumulasi kasus virus corona sejak Maret 2020 menjadi 6.733.697. 

Kasus harian COVID-19 tertinggi ditemukan di DKI Jakarta yakni 109 kasus. Sementara, di bawahnya terdapat Jawa Barat (49 kasus) dan Banten (22 kasus). 

Sedangkan, kematian harian akibat COVID-19 juga masih ditemukan meski angkanya kecil yakni 2 pasien. Dengan demikian, akumulasi kematian akibat COVID-19 mencapai 160.880. 

Namun, kabar baiknya kasus aktif COVID-19 sudah terlihat terkendali. Angkanya kini berada di bawah 5.000 yakni 4.136. Sementara, suspek COVID-19 mencapai 1.109. 

Angka kesembuhan pun terus bertambah 207. Maka, akumulasi pasien yang berhasil pulih dari COVID-19 mencapai 6.568.681 selama pandemik.

Lalu, berapa jumlah individu yang mengikuti tes selama 24 jam terakhir?

Baca Juga: [LINIMASA-12] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

1. Tingkat positivity rate harian berada di angka 1,19 persen

[UPDATE] Kasus Harian COVID-19 Tambah 219, Tertinggi di DKI Jakartailustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara, dalam 24 jam terakhir, jumlah orang yang diperiksa COVID-19 mencapai 18.430. Mayoritas menggunakan tes swab antigen yakni 14.436. Sedangkan, sebanyak 3.952 orang dites COVID-19 dengan tes swab PCR. 

Sisa 42 orang lainnya dites dengan TCM. Sementara, positivity rate harian mencapai 1,19 persen. Berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), positivity rate di bawah 5 persen menunjukkan bahwa penyebaran COVID-19 di suatu negara sudah terkendali. 

Baca Juga: Ini Lokasi Vaksin Booster di Jakarta Pusat Februari 2023

2. Sebanyak 17 provinsi melaporkan nol kasus harian COVID-19

[UPDATE] Kasus Harian COVID-19 Tambah 219, Tertinggi di DKI Jakartailustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara, kasus harian tertinggi masih ditemukan di DKI Jakarta sebanyak 109 kasus. Meski begitu, kasus COVID-19 di ibu kota sudah melandai.

Di sisi lain, sebanyak 17 provinsi lainnya melaporkan nol harian kasus COVID-19. 

Baca Juga: [LINIMASA-7] Perkembangan Terkini Vaksinasi COVID-19 di Indonesia

3. Vaksin COVID-19 direncanakan tak akan lagi diberikan secara gratis

[UPDATE] Kasus Harian COVID-19 Tambah 219, Tertinggi di DKI JakartaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat keterangan pers usai Ratas Evaluasi PPKM di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, pada Senin (3/1/2022). (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Sementara, melihat situasi pandemik COVID-19 yang terus membaik, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berencana tidak lagi memberikan vaksin secara cuma-cuma.

Budi mengatakan hal yang paling penting dalam masa transisi dari pandemik menjadi endemik, adalah turunnya intervensi pemerintah dan meningkatnya partisipasi masyarakat, termasuk juga vaksinasi. Ia turut menyinggung perihal vaksinasi meningitis pada calon jemaah haji dan vaksinasi influenza pada masyarakat di luar negeri.

"Dan karena vaksinasi sekarang kan sudah sangat tersedia. harganya antara 5-10 dolar. 10 dolar kan sekitar Rp150 ribu. Jadi, kita lihat partisipasi masyarakat ini, untuk yang miskin itu rencananya nanti dimasukkin saja ke program kesehatan standarnya BPJS," ungkap Budi di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada 24 Januari 2023. 

"Tapi kalau untuk yang mampu, ya dia bisa beli sendiri. Itu rencananya ke sana, sebagai bagian dari strategi pandemik menjadi endemik," katanya. 

Tak hanya dijual di apotek, Budi menyebut, vaksin COVID-19 nanti juga didistribusikan di fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit dan puskesmas. Dia mengatakan pihaknya masih menunggu tahapan pemberlakuan rencana tersebut.

"Nah, kita tunggu nanti bagaimana tahapannya," tutur dia. 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya