Waketum PAN: Pendukung Anies Harusnya Bersyukur karena JIS Diperbaiki

"Erick Thohir tak pernah kaitkan isu JIS dengan politik"

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto, mengatakan seharusnya pendukung Anies Baswedan mengucapkan rasa syukur dan terima kasih, karena Jakarta International Stadium (JIS) akan diperbaiki.

Sebagaimana diketahui, JIS masuk dalam rencana renovasi 22 stadion yang dilakukan pemerintah. Hal itu dilakukan demi kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.

"Justru seharusnya pendukung Anies berterima kasih dan mengucapkan syukur karena Erick Thohir mau memperbaiki JIS yang selama ini belum sesuai dengan standar FIFA kemudian bisa jadi standar FIFA. Jadi, jangan terlalu berprasangka buruk, jangan terlalu banyak suuzannya," kata Yandri kepada media di Jakarta pada Jumat (7/7/2023). 

Ia pun menepis bahwa Ketua Umum PSSI yang namanya kini masuk dalam bursa bakal cawapres itu menggunakan isu perbaikan JIS sebagai panggung politik.

"Erick mah panggungnya banyak. Ngapain pakai panggung JIS, ya kan?" katanya lagi. 

Selama ini, PAN diketahui menyodorkan Erick sebagai bakal cawapres ke sejumlah parpol jelang pemilu 2024. Partai dengan dominasi warna biru itu tak mempermasalahkan siapapun capresnya, asal Erick bisa diberikan peluang menjadi bakal cawapres. 

Di sisi lain, Yandri pun sepakat bahwa pihak yang berhak menentukan apakah JIS sudah sesuai dengan standar internasional adalah FIFA. Namun, Erick justru sudah menyimpulkan lebih dulu bahwa bila verifikasi FIFA dilakukan hari ini juga, maka JIS akan dicoret dari titik lokasi perhelatan Piala Dunia U-17. 

"Kalau FIFA datang hari ini, ayo salaman (sama) saya. Dicoret, (dari lokasi venue), dicoret, gitu," ujar Erick di Jakarta pada 5 Juli 2023 lalu. 

Itu sebabnya, kata pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu menambahkan sebelum tim dari FIFA datang untuk melakukan verifikasi, bakal dilakukan sejumlah perbaikan di JIS. 

1. Waketum PAN minta kepada pendukung Anies tak memaknai renovasi JIS sebagai langkah politik

Waketum PAN: Pendukung Anies Harusnya Bersyukur karena JIS DiperbaikiWakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto di Kompleks Parlemen Jakarta, Selasa (30/11/2021). (IDN Times/Sachril Agustin)

Lebih lanjut, ia mengimbau kepada seluruh pendukung Anies Baswedan agar tidak memaknai langkah Erick Thohir sebagai sikap yang punya motif politis. Situasinya diperkirakan akan semakin memanas seandainya JIS batal mendapat persetujuan FIFA jadi lokasi Piala Dunia U-17. 

"Kalau nanti, misalkan pelaksanaan (Piala Dunia) U-17 di Indonesia tapi JIS gak dipakai nanti malah lebih digoreng lagi ini politis. Jadi, karena itu standar yang ditetapkan oleh FIFA, ya diikuti saja," kata pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR itu. 

Ia pun menambahkan stadion yang bakal diperbaiki oleh pemerintah tidak hanya JIS. Diperkirakan akan ada 22 stadion lainnya yang akan direnovasi karena dianggap tidak sesuai dengan standar FIFA. 

"Jadi, menurut saya jangan semuanya dikaitkan dengan politik," ujarnya lagi. 

Baca Juga: Jubir Anies Baswedan: Inspeksi JIS Mau Bikin Drama Bukan Survei Teknis

2. Renovasi JIS dianggap serangan kepada Anies Baswedan

Waketum PAN: Pendukung Anies Harusnya Bersyukur karena JIS DiperbaikiGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memantau pembangunan Jakarta International Stadium pada Kamis (23/9/2021). (IDN Times/Athif Aiman)

Sementara, juru bicara Anies Baswedan, Surya Tjandra, merasa inspeksi mendadak yang dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada 4 Juli 2023 lalu, tidak lebih sekedar ingin mencari kekurangan JIS.

Temuan itu diduga digunakan untuk menyerang mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. JIS diketahui dibangun di era kepemimpinan Anies.

Surya menilai survei tersebut sejak awal sudah aneh. Sebab, hasil inspeksi hanya difokuskan pada rencana perbaikan rumput stadion. Menurutnya, rumput tersebut sudah banyak digunakan stadion internasional lainnya. 

"Bahkan, tiba-tiba ada yang jadi ahli rumput hanya untuk menunjukkan kekurangan JIS. Jelas ini hanya ditujukan untuk politisasi capres Anies Baswedan," beber Surya di dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Rabu kemarin.  

Ahli rumput yang dimaksud Surya adalah ahli agronomi rumput bernama Kamal. Ia menyatakan rumput di JIS tidak sesuai dengan standar FIFA. Sementara, Menteri Basuki tidak menjelaskan latar belakang dan keahlian Kamal. 

Lebih lanjut, mantan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang itu menyoroti sikap Erick dan Basuki yang langsung membawa masuk kontraktor rumput untuk memeriksa kondisi rumput JIS. Ia menilai yang berhak melakukan pemeriksaan adalah tim dari FIFA. Menurutnya, tidak etis ketika seseorang yang memiliki kepentingan bisnis ikut diminta memberikan evaluasi terkait kondisi rumput di JIS. 

"Jelas si kontraktor punya kepentingan bisnis. Jadi, apakah hasil evaluasinya bisa dipercaya? Secara metode kok bisa rumput yang dijadikan sample justru yang berada di luar garis batas pertandingan?" tanya Surya. 

3. Surya Tjandra minta setop politisasi JIS karena dibangun di era Anies Baswedan

Waketum PAN: Pendukung Anies Harusnya Bersyukur karena JIS DiperbaikiPolitikus PSI dan mantan wamen ATR/BPN Surya Tjandra

Surya juga mengaku heran dengan sikap pemerintah pusat. Sebab, ketika proses evaluasi belum rampung, sudah ada nominal angka perbaikan JIS yang mencapai Rp6 miliar. Bahkan, kontraktor yang dibawa untuk ikut meninjau lokasi JIS seolah-olah sudah mendapatkan kontrak proyek tersebut. Padahal, idealnya harus melalui proses tender. 

"Ini parah sekali. Baru sekali berkunjung tiba-tiba sudah keluar nilai proyek Rp6 miliar. Ini mau perbaiki JIS atau mau cari proyek rumput?" ujar Surya bertanya soal proyek renovasi JIS. 

Menurutnya, ahli yang tiba-tiba dibawa ke JIS hanya ditujukan untuk kepentingan politisasi pencapresan Anies Baswedan.

"Jadi, niatnya seperti mau bikin drama dan bukan survei teknis," kata dia. 

Surya pun mendorong pemerintah agar menghentikan politisasi JIS. Hal tersebut, kata dia, tidak hanya bertentangan dengan akal sehat tetapi juga berpotensi menghamburkan keuangan negara. 

"Jangan sampai hanya karena syahwat kekuasaan yang berlebihan, kita merusak demokrasi dan terutama mendeskreditkan karya anak bangsa sendiri," tutur Surya. 

Baca Juga: Polemik Rumput JIS yang Tak Sesuai Standar FIFA

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya