Jakarta, IDN Times – Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluarkan pernyataan di hadapan santri dan ulama Cilegon, bahwa partainya akan melahirkan pemimpin baru yang sesuai dengan keinginan rakyat.
Sempat mengeluarkan pernyataan tentang pemimpin baru, apakah yang dimaksud oleh SBY adalah putra sulungnya?
Menanggapi pertanyaan tersebut, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto mengatakan yang dimaksud dengan poros ketiga memiliki banyak makna. Makna pemimpin baru, lanjut dia, bisa saja dari poros Prabowo atau dari calon wakil presiden Jokowi, serta dari poros ketiga.
“Kalau poros ketiga kan pasti pemimpin baru, kalau misalnya yang menang dari Pak Prabowo kan juga pasti pemimpin baru. Kalau yang menang dari Pak Jokowi, kan Pak Jokowi kita melihat sampai saat ini cawapresnya tidak bergandeng dengan Pak JK lagi. Kan berarti pemimpin baru,” jelas Agus di Gedung DPR RI, Selasa (24/4).
Agus pun menyampaikan, apa yang disebut pemimpin baru itu bisa calon presiden maupun calon wakil presiden.
“Jadi menurut kami bahwa apa yang disampaikan itu pasti benar adanya, dan memang keadaannya memang seperti itu,” kata dia.
Terkait dengan elektabilitas AHY di dalam hasil survei yang cukup tinggi, Agus menerangkan bahwa ia meyakini para pimpinan partai politik pasti telah mengetahui elektabilitas AHY yang terus meningkat.
“Karena kan sekarang ini survei itu cukup terbuka. Tidak hanya satu survei, tapi banyak. Dan tadi sudah disampaikan, kemarin yang terakhir saya juga melihat bahwa AHY, dalam ini dijadikan cawapres dari kandidat manapun, elektabilitasnya pasti bakal naik,” terang Agus.
Sehingga, sambung dia, AHY kini memang menjadi kandidat calon wakil presiden yang terkuat. Dan ia pun menambahkan, dengan elektabilitas AHY yang semakin meningkat, pastinya akan menjadi pertimbangan sendiri bagi para pimpinan partai politik.
“Kami yakini pasti seluruh pemimpin atau pun calon presiden-presiden yang lain, pasti sangat memperhitungkan tentang Mas AHY ini. Belum lagi apabila terbentuk poros ketiga. Kalau poros ketiga kan lain lagi ceritanya,” ucap dia.
Agus menjelaskan, Partai Demokrat memang betul-betul menentukan arah daripada Pilpres 2019 mendatang. Dan menurutnya, masih ada cukup waktu sebelum pendaftaran Pemilu 2019 dibuka.
“Bisa saja dalam hal ini apabila dicapai suatu koordinasi-koordinasi dan kesepakatan-kesepakatan, sehingga dapat mengusung presiden dan wakil presiden dari poros ketiga, bisa saja karena memang masih dimungkinkan,” tutur Agus.
Tambah Agus, apabila dengan adnaya poros ketiga adalah sesuatu yang baik untuk ke depannya, maka kemungkinan ada bagi Partai Demokrat untuk mengusung poros ketiga.