Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Akhmad Mustaqim

Jakarta, IDN Times - Di balik peluncuran buku Made in Prison ternyata ada sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang pembinaan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Yayasan tersebut bernama Second Chance Foundation.

"Yayasan Second Chance ini fungsinya mencari pihak ketiga CSR itu ada banyak pihak swasta yang melakukan pelatihan atau CSR," ujar Ketua Second Chance Foundation Evy Amir Syamsudin, Jumat (9/3).

Kegiatan yayasan Second Chance ini, kata Amir, antara lain memberikan pelatihan kepada waga binaan.  Mereka juga membantu warga binaan melawan stigma negatif yang kerap disematkan kepada alumni Lapas.  

1. Yayasan memberikan berbagai macam pelatihan kepada warga binaan

Ada beberapa lapas yang menjadi sasaran kegiatan yayasan milik istri dari Amir Syamsudin ini. baik di lapas laki laki, maupun di lapas perempuan.

"Kalau perempuan ada di lembaga Tangerang, Semarang, Padang, Bandung, kalau laki-laki ada di Cipinang, Salemba, Tangerang, Surabaya, Medan," lanjut Evy.

Berbagai macam pelatihan, dari mulai menjahit sampai menari, diberikan di Lapas. Evy menyebut pelatihan ini diminati oleh warga binaan di seluruh Indonesia.

"Pelatihan menjahit memasak melukis, kesenian berbagai macam pelatihan," lanjut Evy. 

2. Hasil kerajinan warga binaan dipasarkan melaui Napi Craft

Default Image IDN

Tak hanya membina dan memberikan pelatihan, Yayasan Second Chance juga menjual berbagai kerajinan tangan hasil buah tangan para napidana. Salah satu media penjualannya melalui Napi Craft atau pameran di sejumlah pusat perbelanjaan. hal itu pun diklaim diminati oleh masyarakat

"Napi craft ingin mengenalkan hasil warga binaan ke masyarakat dengan pameran yang sudah diselenggarakan di tempat internasional. Respon cukup baik yang tidak tahu jadi tahu," ujarnya.

Salah satu peserta yang mengikuti pelatihan adalah Mimi yang berasal dari Lembaga Pemasyarakatan Pondok Bambu. Mimi mengikuti pelatihan menari. Saat peluncuran buku Made in Prison, Mimi dan kawan-kawannya membuka acara dengan tari-tarian daerah.

3. Cerita Napi yang telah dilatih oleh Yayasan Second Chance

Mimi dan teman-temannya sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan yang digelar di Lapas. Mimi bercerita untuk tampil di acara peluncuran buku dia harus latihan selama dua minggu penuh.

"Kita latihan selama dua minggu dengan teman-teman satu warga binaan, terus mereka sebagian baru ikut pelatihan menari," kata Mimi. 

Baca juga: 100 Mantan Napi Terorisme Berkumpul untuk Gemar NKRI

 

Editorial Team