Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-08-26 at 09.40.35 (1).jpeg
Pengusaha asal Kalimantan Selatan, Andi Syamsudin Arsyad atau Haji Isam saat menerima Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Prabowo Subianto. (Dok. Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)

Intinya sih...

  • Rais Aam PBNU KH Miftachul Achyar menerima penghargaan Bintang Mahaputra Utama dari Presiden Prabowo Subianto.

  • Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar menerima penghargaan Bintang Mahaputera Pratama atas perannya dalam bidang dakwah, pendidikan, dan penguatan nilai kebangsaan.

  • Sekjen PBNU Gus Ipul menerima anugerah tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipurna atas jasanya dalam penyaluran bantuan sosial dan pembaruan data.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden RI Prabowo Subianto memberikan bintang tanda jasa kepada 141 tokoh di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/8/2025). Dari ratusan tokoh tersebut, sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) mendapat Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Republik Indonesia.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyatakan, pemberian tanda jasa merupakan sebuah tradisi yang akan terus dipertahankan selama kepemimpinan Presiden Prabowo..

"Kita nampaknya selama ini agak sedikit kurang di dalam memberikan penghormatan karena dari 141 juga banyak di antaranya yang saudara kita itu belum pernah mendapatkan penghormatan atau penghargaan sama sekali dari negara," kata Prasetyo di Kompleks Istana, Senin (25/8/2025).

Berikut tokoh NU yang mendapata Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan dari Presiden Republik Indonesia:

1. Rais Aam PBNU KH Miftachul Achyar

Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menerima penghargaan Bintang Mahaputra Utama dari Presiden Prabowo Subianto. Ia dinilai berjasa melalui perannya sebagai pimpinan tertinggi organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia, khususnya dalam bidang keagamaan dan kebangsaan.

Diketahui, KH Miftachul Akhyar ditetapkan sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2021-2026. Hal itu diputuskan melalui musyawarah mufakat sembilan Anggota Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa).

2. Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Iskandar menerima penghargaan Bintang Mahaputera Pratama. Ia menerima penghargaan itu atas perannya dalam bidang dakwah, merawat pendidikan dan penguatan nilai kebangsaan.

KH Anwar Iskandar juga dikenal aktif mendorong kerukunan umat dan penguatan moderasi beragama. Tak heran, posisi dia sebagai Ketua Umum MUI berperan sentral dalam membinan kerukunan umat dan moderasi antar beragama.

3. Sekjen PBNU Gus Ipul

Menteri Sosial (Mensos) sekaligus Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menerima anugerah tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipurna.

Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu diinilai berjasa dalam penekanan pembaruan data, penyaluran bantuan sosial untuk mencegah kesalahan sasaran, serta pelebaran dan penebalan program bansos sesuai arahan Presiden Republik Indonesia.

Gus Ipul merupakan keponakan Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Gus Ipul juga dikenal sebagai ‘lambang perdamaian’ saat hubungan Abdurrahman Wahid dengan Megawati Soekarnoputri merenggang pada 2001. Setelah hubungan mereka kembali membaik, Gus Ipul mundur dari PDIP dan berpindah ke PKB.

4. KH Asep Saefuddin Chalim

Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah KH Asep Saefuddin Chalim menerina penghargaan Bintang Mahaputera Nararya dari Presiden Republik Indonesia di Istana Negara pada Senin (25/8/2025). Ia dinilai berjasa dalam bidang pendidikan keagamaan melalui lembaga pendidikan Pondok Pesantren Amanatul Ummah—pengembangan pendidikan modern berbasis pesantren.

Pada 1988, KH Asep mendirikan Pondok Pesantren Amanatul Ummah. Ia bersikeras tidak menerima bantuan dana pemerintah. Bersama sang istri, ia terus berjuang membesarkan pondok pesantren tersebut. Ia pernah menduduki sejumlah posisi penting dalam organisasi maupun pemerintahan.

KH Asep pernah menjadi anggota pengurus PC NU Surabaya, ketua MUI Surabaya, anggota DPRD Surabaya dari PKB, hingga dosen IAIN Surabaya.

5. Prof Dr KH Abdul Ghofur

Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan Prof Dr KH Abdul Ghofur menerima Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Utama dari Presiden RI Prabowo Subianto atas jasa-jasanya dalam bidang dakwah dan pemberdayaan ekonomi.

Melansir ANTARA, selama memimpin Pondok Pesantren Sunan Drajat, dirinya menggagas model ekonomi berbasis koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Salah satu ikhtiarnya adalah mendorong lahirnya Koperasi Desa (Kopdes) yang kemudian berkembang menjadi teladan nasional.

Editorial Team