Tangerang, IDN Times - Sejumlah fasilitas umum di Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengalami kerusakan, setelah ribuan simpatisan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab berbondong-bondong menyambut pimpinannya dari Arab Saudi itu, Selasa (10/11/2020).
Terpantau, saat massa pendukung Rizieq sudah tidak berkumpul di Terminal 3 Bandara Soetta, sejumlah bangku gandeng yang terbuat dari besi, patah dan tak bisa digunakan lagi.
Vice Presiden of Corporate Communication PT Angkasa Pura II Yado Yarismano mengatakan, kerusakan fasilitas publik itu akibat banyaknya massa yang datang. Kemudian dari segi tempat atau area kedatangan internasional Gate 1 Terminal 3 yang tak bisa menampung lagi.
"Massanya kan banyak sekali, jadi bangku yang rusak itu sama mereka dipakai untuk berdiri. Kepingin lihat dengan jelas, gak kuat, jadi patah," ungkap Yado.
Terpantau, ada lebih dari lima kursi panjang yang rusak masih dibiarkan di posisi semula. Belum lagi, tempat tenant yang tertutup papan juga roboh lantaran terdorong simpatisan.
Lalu, bila dilihat di taman Terminal 3, tepatnya di parkiran internasional, beberapa tanaman juga rusak akibat terinjak-injak massa.
Yado menegaskan, tidak ada tindakan anarkisme yang terjadi di kawasan Bandara Soekarno-Hatta. Kerusakan tersebut lantaran jumlah massa yang membeludak karena ingin melihat Rizieq Shihab.
"Ini bukan kejadian anarkis, karena padat sekali orang di sana. Massa banyak sekali, simpatisan banyak sekali," kata dia.
Yado mengungkapkan, pihaknya akan segera mengganti dan memperbaiki sejumlah fasilitas publik yang rusak di area Terminal 3 Bandara Soetta.
"Langsung, kita replace dengan unit yang baru," kata dia.
Pimpinan FPI Rizieq Shihab akhirnya tiba di Bandara Soetta, Tangerang, Banten, setelah tiga tahun berada di Saudi Arabia, setelah ia ditetapkan tersangka dalam kasus chat pornografi.
Rizieq membantah kasus ini dan menganggap sebagai kriminalisasi terhadap dirinya. Polri juga menyatakan kasus chat pornografi dan pelecehan Pancasila sudah SP3 atau dihentikan.
Beberapa kali Rizieq hendak pulang ke Tanah Air, tapi batal hingga muncul berbagai isu, di antaranya soal dugaan campur tangan pemerintah RI ke kerajaan Arab Saudi dalam kasus Rizieq.