Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno, menolak wacana pemerintah yang mendorong penggunaan platform pinjaman online (pinjol) untuk membiayai Uang Kuliah Tunggal (UKT). Menurut Eddy, alih-alih menolong, pinjol justru semakin memberatkan mahasiswa.
"Dari berbagai jenis pembiayaan, pinjol masuk kategori pinjaman yang paling mahal. Persyaratannya memang ringan, tak butuh jaminan dan pemberi pinjaman nyaris tidak perlu kenal dengan debitur. Tetapi bunganya sangat tinggi," ujar Eddy dalam keterangan tertulis dan dikutip pada Minggu (7/7/2024).
Pinjol, kata pria yang juga menjabat sebagai anggota DPR itu tidak menjadi solusi bagi mahasiswa. Malah, kata Eddy, berpotensi menciptakan masalah baru.
Diketahui, usulan pinjol bisa digunakan sebagai salah satu alternatif pembiayaan disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy. Bahkan, menurut Muhadjir, pinjol tidak sama dengan judi online. Asal platform pinjol yang dimanfaatkan bersifat resmi dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).