Jakarta, IDN Times - Kegiatan belajar mengajar di sejumlah sekolah di Wamena belum berlangsung dengan optimal pada Senin (7/10). Dilansir dari Antara, Plh Kadis Pendidikan Jayawijaya, Bambang Budi Handoko, sekolah-sekolah yang ada di Wamena sudah dibuka kembali.
Meski demikian, proses belajar mengajar belum dilakuakn secara optimal. Pasalnya masih banyak guru dan murid yang hingga kini berada di pengungsian.
Dilansir dari Antara, sekolah-sekolah yang sudah kembali dibuka di wilayah Wamena, dilaporkan belum beraktivitas secara normal dalam proses belajar mengajar hari ini (7/10).
Hari pertama pascakerusuhan pada Senin (23/9) lalu, sejumlah sekolah di Papua diisi dengan ibadah dan kegiatan rekreatif. Juga disertai dengan proses trauma healing yang dilakukan relawan dari Kemensos dan WVI.
Relawan yang turut membantu mengadakan proses trauma healing semakin bertambah. Hal ini ini diharapakn dapat mengurangi trauma yang dirasakan masyarakat Wamena, utamanya pelajar, secara efektif.
Belum ada kepastian perihal kapan kegiatan belajar mengajar akan dilakukan secara normal kembali. Ada total 460 guru di Wamena dan tercatat separuh di antaranya mengungsi di luar Wamena.
Setiap kepala sekolah yang ada di Wamena diminta untuk mendata guru-guru yang mengungsi. Hal ini lantaran banyaknya jumlah guru yang mengungsi keluar dari Wamena.
Tercatat ada 19 sekolah yang mengalami dampak dari kerusuhan di Wamena. "Bahkan ada satu sekolah yang ruang kepala sekolahnya dibakar sedang lainnya dirusak perusuh," kata Bambang dikutip dari Antara.
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan berdasarkan informasi yang dieproleh sekolah di Wamena akan mulai berjalan normal pada Senin (7/10).
"Dari apa yang kita peroleh informasi bahwa mulai Senin (7/10) untuk pendidikan itu sudah mulai normal kembali," kata Hadi ditemui usai kegiatan upacara parade dan defile HUT TNI ke 74 di Taxy Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (5/10). Panglima TNI bersama sejumlah kementerian diagendakan bertolak ke Wamena pada Senin (7/10).