Sudah bukan rahasia bila tak semua anak di pedesaan bisa bebas bermain usai jam sekolah di siang hari. Tak jarang mereka harus membantu orangtua. Guru mereka pun bersuara atas kebijakan Mendikbud.
Dilansir dari BBC, guru dari Nias Selatan bernama Indri Rosidah berkata anak-anak didiknya harus mengasuh adik atau membantu orangtua di ladang setelah sekolah. Kemudian, guru bernama Novim Aivianita Hanifi dari Morowali Utara mengaku sebagian muridnya membantu orangtua di kebun atau menjala ikan di laut.
Senada dengan Bupati Bondowoso, Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti juga menilai kondisi di daerah berbeda dari kota besar sehingga kebijakan tersebut tidak tepat. "Indonesia bukan hanya Jakarta, bukan semua kota besar, tipologi dan kondisi masyarakat berbeda-beda, maka perlu persiapan," tegasnya.
Belum lagi, kata Retno, para murid mengalami gangguan pencernaan makan akibat jam sekolah yang sangat lama. "Masuk jam 6.30, di kelas belum sempat sarapan dan mereka sarapan pada istirahat pertama jam 10.00. Pada jam makan siang tak makan karena masih kenyang akhirnya makan siang jam 15.00. Ini sebenarnya pelanggaran hak anak," tambahnya.