Perbedaan Subhanallah dan Masyaallah

Masih sering keliru penggunaan Subhanallah dan Masyaallah

Jakarta, IDN Times - Salah satu upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT adalah dengan cara berzikir. Berdoa seraya memuji Sang Pencipta secara sungguh-sungguh dapat membuat hati menjadi lebih tentram dan terlindung dari marabahaya.

Umat muslim dapat berzikir dengan mengucap subhanallah dan masyaallah. Kedua lafaz tersebut sama-sama diungkapkan sebagai wujud mengagungkan kuasa Allah SWT.

Meski begitu, rupanya terdapat perbedaan subhanallah dan masyaallah yang harus diketahui umat Muslim. Berikut penjelasannya.

1. Arti subhanallah

Perbedaan Subhanallah dan MasyaallahIlustrasi Membaca Al-Qur'an(IDN Times/Besse Fadhilah)

Subhanallah yang berarti Maha Suci Allah kerap diucapkan saat berzikir setelah menunaikan salat. Subhanallah sendiri terdiri dari kata subhana dan Allah. Di mana subhana berasal dari kata sabahana-yasbahu yang artinya menjauh (dari hal-hal yang bersifat kotor agar tetap suci).

Sebagaimana disampaikan Abu Hurairah, “Suatu hari aku berjunub dan melihat Rasulullah SAW berjalan bersama para sahabat, lalu aku menjauh dari mereka dan pulang untuk mandi junub. Setelahnya, aku menemui Rasulullah SAW dan beliau bersabda: ‘Wahai Abu Hurairah, mengapa kau malah pergi ketika kami muncul?’ Aku menjawab: ‘Wahai Rasulullah, aku kotor (dalam keadaan junub) dan aku tidak nyaman bertemu kalian dalam keadaan junub. Lalu, Rasulullah SAW bersabda: ‘Subhanallah, sesungguhnya, mukmin tidaklah najis.” (HR. Tirmidzi).

Subhanallah tidak hanya ditujukan untuk memuji kepada Allah SWT, melainkan juga sebagai upaya menyucikan-Nya dari segala hal buruk yang tidak pantas ada di dalam sifat-sifat-Nya. Seperti berperasangka jelek dan merasa tidak puas atas rezeki yang dimiliki.

Selain itu, umat muslim juga dapat mengucapkan lafaz subhanallah untuk meminta pertolongan agar dijauhkan dari segala hal yang bersifat tercela. Karena hanya Allah SWT lah sebaik-baiknya tempat berlindung.

Baca Juga: Doa-Doa Penenang Hati agar Kamu Selalu Dilindungi Allah SWT

2. Arti masya Allah

Perbedaan Subhanallah dan MasyaallahIlustrasi Al-Qur'an dan Buku Yasin (IDN Times/Besse Fadhilah)

Lafaz satu ini juga kerap diucapkan oleh umat muslim. Seperti misal saat mendapat berkah yang tidak terduga untuk menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT.

Meski hanya terdiri dari dua kata, namun lafaz masyaallah mengandung arti yang tidak bisa disepelekan. Sebagaimana disebutkan pada surat Al Kahf ayat 39 yang berbunyi:

وَلَوْلَآ اِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۙ لَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللّٰهِ ۚ اِنْ تَرَنِ اَنَا۠ اَقَلَّ مِنْكَ مَالًا وَّوَلَدًاۚ

Walau lā iż dakhalta jannataka qulta mā syā`allāhu lā quwwata illā billāh, in tarani ana aqalla mingka mālaw wa waladā.

Artinya: “Dan mengapa ketika kamu memasuki kebunmu tidak mengucapkan ‘Masya Allah, la quwwata illa billah’ (sungguh, atas kehendak Allah, ini semua dapat terwujud), tidak ada kekuatan selain dengan (pertolongan) Allah, sekalipun kamu menganggap harta dan keturunan ini lebih sedikit.”

Mengutip kitab Tafsir Al Quranul Karim untuk surat Al Kahfi, arti masyaallah yang pertama adalah “inilah yang dikehendaki oleh Allah” di mana merujuk pada lafaz utuhnya yaitu hadzaa maa syaa Allah. Lalu, arti yang kedua adalah “apa yang dikehendaki oleh Allah, maka terjadilah”, berasal dari lafaz utuhnya yaitu maa syaa Allahu kaana.

Kedua arti tersebut menunjukkan bahwa segala sesuatu yang terjadi dan dialami oleh umat Muslim merupakan atas keinginan Allah SWT. Maka dari itu, ketika menjumpai hal-hal yang menakjubkan lalu mengucapkan masyaallah, artinya kita sadar akan kekuasaan Allah SWT dan tengah memuji keagungan-Nya

3. Perbedaan arti subhanallah dan masyaallah

Perbedaan Subhanallah dan MasyaallahIlustrasi Al-Qur'an (IDN Times/Besse Fadhilah)

Apakah kamu sering berpikir adanya perbedaan arti subhanallah dan masyaallah? Kedua lafaz tersebut memang sama-sama mengandung kekaguman pada Allah SWT, sehingga tidak jarang umat muslim keliru mengartikannya.

Arti lafaz masyaallah lebih merujuk pada segala sesuatu yang terjadi merupakan atas izin dan kehendak Allah SWT. Sementara arti subhanallah sendiri yakni bahwa Allah SWT memiliki sifat-sifat suci dan berusaha menjaga-Nya dari hal-hal yang bersifat kotor, najis, dan buruk.

Untuk itu, umat muslim saat mengutarakan subhanallah dan masyaallah hendaknya dibarengi dengan niat sungguh-sungguh mengakui kebesaran Allah SWT. Mengucapkannya pun tidak terbatas saat berzikir setelah salat, melainkan sejak terbit fajar hingga terbit lagi di keesokan harinya.

Baca Juga: Ziarah Kubur, Doa-Doa yang Diajarkan Rasulullah Saat Mengunjungi Makam

4. Perbedaan penggunaan subhanallah dan masyaallah

Perbedaan Subhanallah dan MasyaallahIlustrasi berdoa (IDN Times/Prayugo Utomo)

Tidak jarang kita juga keliru dalam mengamalkan kedua lafaz tersebut. Banyak yang mengucapkan subhanallah ketika menjumpai sesuatu yang menakjubkan.

Padahal seperti sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan Abu Hurairah sebelumnya, penggunaan subhanallah ditujukan untuk hal-hal yang mengherankan, aneh, tidak lazim, dan bersifat negatif. Sementara itu, lafaz masyaallah mestinya digunakan untuk mengekspresikan rasa kagum kepada Allah SWT saat melihat sesuatu yang indah, membahagiakan, dan bersifat baik.

Nah, sekarang sudah tahu, kan perbedaan penggunaan subhanallah dan masyaallah. Jangan sampai tertukar lagi, ya.

5. Manfaat mengamalkannya dalam berzikir

Perbedaan Subhanallah dan MasyaallahIlustrasi berdoa (IDN Times/Fikriyah Nurshafa)

Subhanallah dan masyaallah merupakan lafaz yang dicintai Allah SWT, lantaran keduanya bermakna dalam. Pujian akan keagungan Allah SWT sekaligus dapat menjadi doa meminta pertolongan.

Adapun beberapa manfaat mengamalkan kedua lafaz tersebut dalam berdzikir, yaitu:

  • Menjunjung tinggi perintah Allah SWT
  • Dijauhkan dari bahaya dan kesyirikan
  • Mendapat ketenangan hati
  • Menghindarkan diri dari prasangka buruk
  • Menghindarkan diri dari kemunafikan
  • Niscaya akan terlindung dari api neraka

Itulah perbedaan arti subhanallah dan masyaallah. Rupanya subhanallah dan masyaallah punya arti dan penggunaan yang berbeda, ya. Setelah mengetahui manfaatnya pula yuk, lebih sering diamalkan dengan sungguh-sungguh.

Penulis: Langgeng Irma Salugiasih

Baca Juga: Kumpulan Doa pada Pagi Hari sesuai Ajaran Rasulullah SAW

Topik:

  • Bella Manoban
  • Septi Riyani
  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya