Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sering Dicap Ketua Umum Aneh, Mega Membela Diri: Perut Harus Kenyang

Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri membela diri terkait ucapan banyak orang yang sering menyebutnya aneh, karena kerap mengurusi sesuatu di luar politik, padahal ia adalah seorang ketua umum partai besar di Indonesia. Salah satunya terkait kelangkaan minyak goreng.

Dalam pembelaannya saat menggelar acara "Demo Memasak Tanpa Minyak Goreng" di Sekolah PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (28/3/2022), Mega sampai-sampai membawa nama ayahnya, Presiden pertama RI Sukarno atau Bung Karno.

"Jadi mungkin saya seringkali mendengar, 'Ibu Mega itu sebagai ketua umum kok aneh gitu. Anehnya bukannya ngurusi politik, kenapa sampai ngurusi makanan, ngurusi tanaman, dan lain sebagainya," ujar Mega.

Terkait hal ini, Mega menegaskan, "saya katakan politik itu bukan politik, politic is not only politic. Politik itu sebetulnya bagian dari kehidupan. Kita bisa mengerti politik kalau kita sendiri sangat menghayati kehidupan," ujarnya.

1. Pelajaran Mega dari Bung Karno soal politik, perut rakyat harus kenyang

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri ketika memberikan sambutan "Sarasehan Nasional Indonesia Muda Membaca Bung Karno" pada Selasa, 29 Juni 2021 (Tangkapan layar Megawati Institute)
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri ketika memberikan sambutan "Sarasehan Nasional Indonesia Muda Membaca Bung Karno" pada Selasa, 29 Juni 2021 (Tangkapan layar Megawati Institute)

Mega mengatakan, ia bisa menghayati politik sebagai bagian dari kehidupan, berkat belajar langsung dari pendiri bangsa, Presiden Pertama RI yang tak lain adalah ayahnya sendiri, Sukarno atau Bung Karno.

"Kalau saya ditanya guru ibu siapa kok bisa menghayati seperti itu? Guru saya adalah Bung Karno. Ayah saya, orang boleh suka atau tidak suka, tapi Beliau adalah Bapak Bangsa. Kebetulan alhamdulillah saya salah satu anaknya yang sering mendapatkan masukan langsung," ujarnya.

Dia menambahkan, "jadi dalam hal ini pertanyaan yang tidak akan pernah saya lupakan kepada ayah saya adalah ketika saya bertanya kepada ayah saya, sebetulnya dalam politik itu yang penting buat rakyat apa toh Bapak? Beliau dengan enteng mengatakan, yang namanya perut harus kenyang. Sangat lucu kan ya?"

 

2. Jika perut lapar, sulit bagi sesorang untuk melakukan sesuatu

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Mega mengaku tak menyangka sama sekali akan mendengar jawaban yang begitu enteng dari bapaknya.

"Saya bertanya politik, saya pikir akan mendapat sebuah masukan yang berat, nah Beliau kok bilangnya enteng, yang paling penting itu adalah perut harus kenyang. Tentu saat itu saya tidak bisa mencernanya dengan baik, tapi setelah makin besar makin dewasa saya jadi sangat mengerti," ucapnya.

Memang, lanjut Mega, jika perut lapar bahkan seorang anak saja akan kesusahan untuk mengerjakan PR (pekerjaan rumah).

 

3. Harus bertanya dan mendengar banyak masukan dari orang yang lebih pintar

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (IDN Times/Aldzah Fatimah Aditya)
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (IDN Times/Aldzah Fatimah Aditya)

Lantas, kata Mega, setelah kenyang selanjutnya apakah asupan-asupan yang sudah masuk ke dalam tubuh membuat seseorang kenyang?

"Ini sebetulnya kewajiban kita antara lain pada hari ini yang saya dan Pak Sekjen berdiskusi karena pada waktu saya mengatakan, bagaimana ya ibu-ibu kok sangat tergantung sekali pada minyak goreng. Itu langsung saya ditembak, kok katanya pemimpin orang cilik seperti tidak ada empati. Lalu ada tayangan ibu yang sepertinya mendemonstrasikan tanpa minyak itu sudah kolaps, jadi saya semakin khawatir, padahal sebenarnya dalam urusan makanan, karena ini adalah asupan, saya bicara dengan Pak Hasto Wardoyo, BKKBN, dia kan keluarga berencana tapi ditambahi tugas oleh Pak Jokowi, anti stanting dan anemia," papar Mega.

Mega pun mengingatkan setiap orang untuk saling bertanya, berdiskusi, dan mendengarkan lebih banyak masukan-masukan dari orang yang lebih pintar.

"Saya lalu sangat prihatinnya semakin menjadi-jadi, karena ternyata stunting itu kembali masalah asupan. Asupan yang bukan hanya sembarangan, asupan yang harus diketahui rakyat adalah makanan sehat. Jadis saya tidak mengambil bagian dari penugasan Hasto, tapi saya membantu yaitu meberikan sebuah pengetahuan bagi ibu-ibu yang mau melihat, mendengar untuk tambah pengetahuan dalam hal asupan," jelas Mega.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us