Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gereja Kristen Jawa Kasimpar yang menjadi lokasi posko dan dapur umum untuk menolong warga korban bencana banjir dan longsor. (IDN Times/Dhana Kencana)
Gereja Kristen Jawa Kasimpar yang menjadi lokasi posko dan dapur umum untuk menolong warga korban bencana banjir dan longsor. (IDN Times/Dhana Kencana)

Intinya sih...

  • Kota-kota paling intoleran di Indonesia tahun 2024 adalah Pare-Pare, Cilegon, Lhokseumawe, dan Banda Aceh.
  • Pemajuan toleransi di kota-kota tersebut stagnan karena kurangnya inovasi dan kebijakan pemerintah daerah.
  • Pare-Pare menjadi kota paling intoleran dengan skor terendah, menggeser posisi Depok yang sebelumnya dinobatkan sebagai kota terintoleran pada tahun 2023.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Lembaga Setara Institute merilis hasil riset terkait indeks kota toleran di Indonesia tahun 2024. Sejumlah kota tercatat masih stagnan berada pada nomor buncit peringkat kota intoleran.

Ketua Badan Pengurus Setara Institute, Ismail Hasani menjelaskan, setidaknya ada empat kota yang dari tahun ke tahun hingga 2024 masuk 10 besar kota paling intoleran. Kota itu adalah Cilegon, Banda Aceh, Pekanbaru, dan Lhokseumawe. 

"Hal lain yang perlu mendapat sorotan berupa keberadaan sejumlah kota yang konsisten sama dari tahun-tahun sebelumnya pada peringkat 10 skor terendah, termasuk tahun 2023, seperti Cilegon, Banda Aceh, Pekanbaru, dan Lhokseumawe," kata Ismail dalam keterangannya, Selasa (27/5/2025).

1. Kemajuan perkembangan toleransi stagnan

Masjid Raya Aceh (dok. Dinas Sosial Aceh)

Ismail memaparkan, kondisi pemajuan toleransi di keempat kota tersebut stagnan. Meski sering jadi sorotan publik, namun pemerintah daerah setempat belum mampu mendorong adanya inovasi maupun terobosan pemajuan toleransi, baik berbasis kebijakan, program, maupun ruang perjumpaan lintas agama. 

"Meskipun terus diupayakan dan sudah lama memiliki ruang-ruang komunikasi dialogis yang baik antar agama dan etnis, tetapi nyatanya terhambat oleh kebijakan pemerintah kota," ucap dia.

2. Masih bisa berbenah

Seorang siswa berjalan di ruang kelas yang tidak terpakai di SD Negeri Cilodan, Kota Cilegon, Banten, Selasa (21/1/2025). ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto/foc

Lebih lanjut, Ismail menyebut, berlarut-larutnya regresi toleransi di kota dengan peringkat buncit tersebut berpotensi terus menjadi lahan tumbuh suburnya persoalan intoleransi ke depan, baik oleh aktor pemerintah maupun non-pemerintah. 

Namun demikian, kota yang tidak punya atau minim visi toleransi tersebut, bukan berarti kota yang tidak bisa berubah. 

"Meskipun perubahan itu hanya mungkin terjadi bila ada keberanian dari kepemimpinan politik, dukungan kepemimpinan birokrasi, serta partisipasi kepemimpinan kemasyarakatan agar pemajuan toleransi dapat menjadi bagian integral dan prioritas dalam agenda pembangunan daerah," tutur dia.

3. Daftar 10 kota paling intoleran

Masjid Raya Makassar. (Dok. IDN Times)

Adapun, riset Setara Institute menyebut Kota Pare-Pare jadi kota paling intoleran tahun 2024. Posisi Pare-Pare ini menggeser Kota Depok yang dinobatkan sebagai kota terintoleran pada 2023 lalu

Pare-Pare jadi kota paling intoleran dengan poin terendah yakni 3,945. Kemudian secara berturut-turut dibuntuti Cilegon dengan 3,994 poin; Lhokseumawe 4,140; dan Banda Aceh 4,202.

Berikut ini 10 kota paling intoleran:

1. Pare-Pare 3,945

2. Cilegon 3,994

3. Lhokseumawe 4,140

4. Banda Aceh 4,202

5. Pekanbaru 4,320

6. Bandar Lampung 4,357

7. Makassar 4,363

8. Ternate 4,370

9. Sabang 4,377

10. Pagar Alam 4,381

 

Sebelumnya, dalam riset Setara Institute tahun 2023, Depok menjadi kota yang paling intoleran.

Kota Depok memperoleh skor toleransi rendah dengan menduduki peringkat ke-94 atau paling bawah dalam laporan IKT 2023. Kala itu, Kota Depok memperoleh skor 4,010.

Sementara di tahun 2024 ini, Depok berada di peringkat ke-78 sebagai kota paling toleran dengan 4,458 poin.

Editorial Team