Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sejumlah pemudik menunggu keberangkatan bus di Terminal Jatijajar, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Depok, IDN Times - Pemerintah Kota Depok memprediksi 1 juta jiwa warga Depok pulang kampung saat Lebaran 2022/1443 Hijriah. Pemerintah Kota Depok telah menyiapkan sejumlah antisipasi untuk menjaga kondusifitas lingkungan selama libur hari raya Idul Fitri.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris, mengatakan pada libur hari raya Idul Fitri atau Lebaran, banyak warga Kota Depok memanfaatkan untuk mudik. Dari survei dan analisis pada mudik Lebaran tahun ini setengah warga Depok mudik.

"Sekitar 51 persen warga Depok mudik, artinya sebanyak 1 juta jiwa kembali ke kampung halamannya," ujar Idris saat ditemui IDN Times, Jumat (29/4/2022).

1. Instruksikan Kesbangpol rangkul komunitas terkait keamanan

Wali Kota Depok, Mohammad Idris saat ditemui di Terminal Jatijajar, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Idris menuturkan, Pemerintah Kota Depok melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) berkoordinasi dan bekerja sama dengan komunitas, untuk untuk membantu keamanan wilayah Kota Depok selama libur Lebaran.

"Saya sudah perintahkan Kesbangpol untuk bekerja sama dengan komunitas keamanan. Nantinya komunitas tersebut bersama-sama membantu keamanan," terangnya.

2. ASN yang bertugas pada bidang kebencanaan diminta tidak mudik

Para pemudik di Terminal Jatijajar, Kota Depok, memanfaatkan libur lebaran untuk kembali ke kampung halaman. (IDNTimes/Dicky)

Idris menjelaskan, terkait kewaspadaan atau siaga bencana selama libur Lebaran, Pemerintah Kota Depok telah meminta apartur sipil negara (ASN) yang bertugas pada bidang kebencanaan, agar tidak mudik. Langkah ini guna mengantisipasi apabila terjadi bencana selama libur Lebaran.

"ASN pada bidang kebencanaan seperti Damkar (Pamadam Kebakaran) dan PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) untuk tidak mudik Lebaran," jelas dia.

Idris mengungkapkan, ASN pada bidang kebencanaan dapat mudik apabila terdapat keperluan keluarga yang mendesak. Selain itu, memberikan informasi atau berkoordinasi pada kepala bidang maupun sekretaris pada dinas tersebut.

"Jadi diketahui dan ada pengganti jika memang memiliki keperluan mendesak," ungkap dia.

3. Menitip rumah kosong melalui pengurus lingkungan

Sejumlah pemudik menuju lokasi bus di Terminal Jatijajar, yang akan memberangkatkan ke kampung halamannya pada mudik lebaran. (IDNTimes/Dicky)

Salah seorang warga Depok, Azis mengatakan, pada libur hari raya Idul Fitri kali ini ia memutuskan mudik ke kampung halamannya di Yogyakarta. Menurut dia, selama dua tahun tidak mudik karena COVID-19 karena larangan dari pemerintah.

"Sekarang sudah diperbolehkan, jadi saya memutuskan untuk mudik," kata dia.

Warga yang bertempat tinggal di Kelurahan Cilodong ini mengaku sudah melapor ke pengurus lingkungan sebelum mudik. Hal itu untuk memudahkan dan meminta bantuan kepada pengurus lingkungan terkait kondisi rumahnya yang ditinggal mudik.

"Jadi kalau nanti ada apa-apa pengurus lingkungan bisa ngabarin, saya mudik juga udah kangen keluarga dan kampung halaman," tutup Azis.

Editorial Team