Waspada Siklon Olga! Beberapa Wilayah Perairan Berpotensi Terdampak
Ilustrasi gelombang tinggi (ANTARA/Iggoy el Fitra/hp)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan Siklon Tropis Olga yang melewati Kepulauan Nusa Tenggara di wilayah Selatan Samudra Hindia, Senin (8/4/2024), menyebabkan perubahan kondisi cuaca di Tanah Air.
BMKG menganalisis pusat sirkulasi terjadi pada 16,2° Lintang Selatan dan 118,9° Bujur Timur, dengan kecepatan angin mencapai 80 knots (150 km/jam), serta tekanan udara minimum 964 hPa.
Baca Juga: Pengaruh Siklon Tropis 96S, Cuaca Ekstrem Landa NTB Jelang Lebaran
1. BMKG memprediksi kecepatan angin Siklon Tropis Olga akan menurun
Gelombang laut di Dermaga Teluk Labuan, Labuan, Pandeglang ( ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)BMKG memprediksi kecepatan angin Siklon Tropis Olga akan menurun dalam 24 jam ke depan. Angin akan bergerak menjauhi wilayah Indonesia ke arah barat-barat daya.
Selain itu, BMKG juga memprediksi dampak tidak langsung yang ditimbulkan Siklon Tropis Olga terhadap cuaca di Indonesia dalam 24 jam mendatang.
Baca Juga: Sulsel Waspada Cuaca Ekstrem, BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon
2. Dampak Siklon Tropis Olga terhadap kondisi cuaca di Indonesia
ilustrasi cuaca ekstrem (IDN Times/Rochmanudin)Fenomena siklon tropis Olga mengakibatkan sejumlah daerah mengalami hujan sedang hingga deras, dengan rincian sebagai berikut:
Editor’s picks
- DI Yogyakarta
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
Selain itu, diprediksi akan terjadi gelombang laut setinggi 1,25 hingga 2,5 meter (Moderate Sea). Gelombang tinggi tersebut akan terjadi di beberapa wilayah, yaitu:
- Perairan Selatan Jawa Timur - Pulau Sumbawa
- Perairan Selatan Pulau Sumba - Pulau Sabu
- Samudra Hindia Selatan Jawa Timur - Pulau Sabu.
Baca Juga: Hujan Esktrem di Semarang Dampak Badai Siklon Tropis 18S, Waspada!
3. Jenis-jenis siklon tropis di Indonesia
Ilustrasi gelombang tinggi (ANTARA/ARNAS PADDA)Menurut jurnal berjudul "Dinamika Siklon Tropis di Asia Tenggara Menggunakan Data Penginderaan Jauh" karya Haryani & Zubaidah (2012), ada beberapa siklon tropis yang pernah terjadi di Indonesia.
Mulai dari Siklon Magda, Olga, Ului, Omais, Twentyone, Imani, Twentytwo, Paul, Twentythree, Robin, Twentyfour, Sean, Conson, dan Chanthu, Dianmu, Mindulle, serta Lionrock, hingga Kompasu.
Melansir dari laman resmi BMKG, siklon tropis dapat terbentuk jika:
1. Suhu permukaan laut paling rendah 26,5 derajat celcius dengan kedalaman mencapai 60 meter.
2. Pembentukan awan Cumulonimbus, menyerupai awan-awan guntur sebagai penanda wilayah konvektif dan perkembangan siklon tropis.
3. Udara lembab dengan ketinggian sekitar 5 km.
4. Berada pada jarak 500 km dari garis katulistiwa. Meskipun demikian, siklon jarang terbentuk di dekat ekuator.
5. Terjadi gangguan berupa pusaran angin yang disertai pumpunan.
6. Perubahan kondisi angin yang tidak terlalu besar sehingga tidak mengacaukan proses perkembangan badai guntur.
Baca Juga: Waspada Bencana Hidrometeorologi Akibat 3 Bibit Siklon Tropis
Topik:
Berita Terkini Lainnya
