Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sindir Jokowi, Fadli Buat Puisi Berjudul ‘Mau Saya Tabok Rasanya’

Fadli Zon (Twitter/@fadlizon)
Fadli Zon (Twitter/@fadlizon)

Jakarta, IDN Times - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon, kembali bersyair sindir pernyataan Calon Presiden petahana Joko ‘Jokowi’ Widodo, lewat puisinya yang berjudul ‘Mau Saya Tabok Rasanya’.

Puisi itu dibuatnya setelah Presiden Jokowi dalam sebuah pidatonya di Lampung Tengah, Jumat (23/11) kemarin, mengungkapkan ingin mencari dan menabok orang yang terus menerus memfitnah dan menyebarkan berita bohong alias hoaks di media sosial (medsos) tentang dirinya yang diisukan sebagai anggota PKI.

Seperti apa puisi Fadli kali ini?

1. Fadli Zon kembali bersyair untuk Jokowi

IDN Times/Irfan Fathurohman
IDN Times/Irfan Fathurohman

Lewat akun Twitter-nya, Wakil Ketua DPR itu kembali sindir Jokowi lewat puisi yang dia buat. Hampir setiap sindiran Fadli kepada Jokowi menggunakan puisi. Sebelumnya, Fadli juga pernah membuat puisi untuk sindir balik Jokowi yang mengungkapkan genderuwo politik. Kali ini, Fadli buat syair terbaru untuk Jokowi yang kembali mengungkapkan rasa geramnya kepada pelaku penyebar hoaks.

“Ini satu puisi yang saya tulis saat perjalanan dari Jakarta menuju Balikpapan,” tulis Fadli di akun @fadlizon, Sabtu (24/11).

2. Puisi Fadli: 'Mau Saya Tabok Rasanya'

Twitter @fadlizon
Twitter @fadlizon

“Mau saya tabok rasanya
ketika kau enteng berdusta 
soal dana gempa hingga esemka.

Mau saya tabok rasanya
ketika kau seenaknya naikkan harga menyusahkan jutaan rumah tangga.

Mau saya tabok rasanya
ketika kau impor beras dan gula
petani hancur panen derita.

Kini kau gadai lagi negara
ekonomi makin liar liberal buta
asing caplok semua bidang usaha.

Mau saya tabok rasanya
agar kau lihat realita
bukan fatamorgana.”

3. Sebelumnya, Fadli juga tanggapi poster 'Raja Jokowi' lewat puisi

Twitter/@fadlizon
Twitter/@fadlizon

Waketum Gerindra Itu sepertinya memang gemar mengkritik kepemerintahan Jokowi. Sebelumnya, ia juga sempat menyindir soal poster 'Raja Jokowi' dengan bertanya-tanya apakah perlu Indonesia menjadi kerajaan sehingga dibuat poster 'Raja'. Sindiran tersebut berujung lahirnya puisi berjudul 'Petruk Jadi Raja'.

“Suatu hari di Astina
petruk iseng jalan blusukan
tak disangka nasib suratan
tiba kesempatan berkuasa.

Petruk bersolek penuh citra
mencuri perhatian warga
program abal-abal dijual
seratus janji diobral
akhirnya dilantik jadi raja.

Petruk bertahta di singgasana
mimpi perbaiki keadaan
tak tahu apa mau dilakukan
merusak aturan tatanan
semua jadi dagelan.

Petruk biang kekacauan
ekonomi carut marut tak karuan
politik gonjang ganjing kegaduhan
budaya tercecer berantakan
agama mudah dinistakan
harapan pupus berserakan
petruk plonga plongo kebingungan.

Itulah hikayat negeri Astina
ketika petruk jadi raja.

Fadli Zon, London, 18 Nopember 2018.

4. Jokowi geram kepada pelaku penyebar hoaks

instagram.com/jokowi
instagram.com/jokowi

Jokowi sudah tak kuasa menahan rasa geram terhadap para pelaku penyebaran hoaks dan fitnah atas dirinya.  


"Coba di medsos, itu adalah DN Aidit pidato tahun 1955. Lha, kok saya ada di bawahnya? Lahir saja belum, astaghfirullah, lahir saja belum, tapi sudah dipasang. Saya lihat di gambar kok ya persis saya. Ini yang kadang-kadang, haduh, mau saya tabok orangnya di mana saya cari betul," ujar Jokowi terkait fitnah yang menyebutnya anggota PKI.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Isidorus Rio Turangga Budi Satria
Dwi Agustiar
Isidorus Rio Turangga Budi Satria
EditorIsidorus Rio Turangga Budi Satria
Follow Us