Program SAT 2025, sesi: Energi Berkelanjutan untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi dengan narasumber Purnomo Yusgiantoro, Eniya Listiani, Zainal Arifin (dok. IDN Times)
Menurut Purnomo Yusgiantoro untuk mencapai transisi energi menuju target EBT terkendala pada permasalahan di setiap generasi yang berbeda-beda. Dalam penjelasannya saat sesi, Purnomo menyarankan kepada pemerintahan untuk melakukan dua hal, yaitu Supply Side Policy dan Demand Side Policy untuk menuju NZE 2060.
Di sisi lain, kendala yang dihadapi PLN dalam implementasi EBT yaitu land acquisition dan edukasi kepada masyarakat. “PLN harus mencari breakthrough dan sudah dilakukan, salah satunya di PLTS Terapung Cirata. Selain itu, kita juga bisa melakukan sinergi dengan Kementerian PUPR terkait penggunaan lahan,” jelas Zainal.
Eniya Listiani Dewi selaku Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM pun juga menambahkan “Kerja sama dengan PUPR sudah kita dorong, 259 bendungan sudah bisa dipakai. Dan alhamdulillah yang terbaru PLN juga sudah bekerja sama dengan PLTS Terapung di Karangkates untuk meningkatkan produksi,” ungkapnya.
PLTS Terapung Karangkates diproyeksikan mampu memproduksi listrik bersih hingga 219 Gigawatt hour (GWh) untuk menyuplai kebutuhan listrik di Pulau Jawa, khususnya Jawa Timur. Begitu beroperasi, PLTS Karangkates akan memberikan banyak manfaat untuk sektor ketenagalistrikan di Indonesia, termasuk peningkatan kapasitas EBT dan mereduksi emisi karbon hingga 180 ribu ton CO2 per tahun.