Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Prabowo Subianto menghadiri puncak peringatan HUT ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (5/12/2025) (Youtube.com/DPP Golkar)
Presiden Prabowo Subianto menghadiri puncak peringatan HUT ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (5/12/2025) (Youtube.com/DPP Golkar)

Intinya sih...

  • Prabowo yakin kelapa sawit bisa sediakan energi

  • Prabowo beri peringatan terkait kebijakan energi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto kembali menekankan pentingnya kemandirian energi bagi Indonesia. Saat menghadiri puncak peringatan HUT ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (5/12/2025), Prabowo menyoroti potensi krisis bahan bakar minyak (BBM) akibat situasi geopolitik global.

Dia juga mengaitkan urgensi ketahanan energi ini dengan kondisi penanganan bencana di Sumatra, di mana distribusi BBM mengalami kendala logistik yang berat.

"Perang lanjut di Eropa bisa-bisa Kita tidak bisa impor BBM dari mana pun. Kita mau impor pun nanti tidak bisa. Selat di laut merah, di depan Yaman kan terhenti, nanti Hormuz bisa terhenti. Saudara-saudara, kalau kita tergantung impor kita gak mampu bayar nanti harga BBM," ujar Prabowo.

1. Prabowo yakin kelapa sawit bisa sediakan energi

Presiden Prabowo Subianto menghadiri puncak peringatan HUT ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (5/12/2025) (Youtube.com/DPP Golkar)

Sebagai solusi, Prabowo mendorong pemanfaatan sumber daya alam domestik. Dia meyakini, kelapa sawit bisa menjadi kebutuhan energi nasional karena teknologi pengolahannya sudah tersedia di dalam negeri.

"Tapi kita diberi karunia oleh Yang Maha Kuasa, kita punya kelapa sawit, kelapa sawit bisa jadi BBM, bisa Jadi solar, bisa jadi bensin juga kita punya teknologinya," kata dia.

2. Prabowo beri peringatan, apa itu?

Presiden Prabowo menghadiri puncak peringatan HUT ke-61 Golkar, di Istora Senayan, Jumat (5/12/2025) (Youtube.com/DPP Golkar)

Meski demikian, kebijakan ini kerap menuai perdebatan, terutama dari sisi hitung-hitungan ekonomi. Prabowo mengaku sering mendengar masukan para pakar mengenai harga produksi B50 atau B60. Namun dia menilai kesiapan teknologi jauh lebih krusial untuk menghadapi situasi darurat.

"Tiap kali saya kasih instruksi B50 atau B60 nanti ada pakar-pakar keekonomian harganya begini harganya begitu, tapi kalau kita tidak hati-hati kalau kita tidak punya teknologi, kalau pabrik-pabrik pengolahan tidak siap, kalau terjadi apa-apa baru kita nanti merasakan," ucap dia.

3. Prabowo singgung bencana Sumatra

Presiden Prabowo meninjau lokasi pengungsian korban banjir bandang di Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar), Senin (1/11/2025) (dok. Sekretariat Presiden)

Prabowo mengambil contoh kondisi terkini di Sumatra, di mana kerusakan infrastruktur membuat penyaluran BBM menjadi sangat sulit dan membutuhkan upaya ekstra.

"Sekarang dengan bencana di Sumatra saja bagaimana repotnya kita mengantar BBM ke daerah-daerah bencana. Jembatan putus, BBM harus kita naikin pesawat, sebagian lewat kapal," kata Prabowo.

Editorial Team