Mensesneg Pratikno. (IDN Times/Larasati Rey)
Sebelumnya, dalam sambutan pembukaan acara, Menteri Sekretariat Negara RI yang juga merupakan Ketua Majelis Wali Amanat UGM, Pratikno menyampaikan pidato berjudul Indonesia untuk Semua.
Pada kesempatan itu, Pratikno menyampaikan wajah Indonesia sangat luas dan terdiri dari kepulauan. Tentu letak geografis itu menghasilkan berbagai etnis yang berbeda dan mewariskan pengetahuan yang beragam melalui naskah, cerita rakyat. Pratikno menyoroti bagaimana kehadiran teknologi canggih dioptimalkan untuk keperluan kajian naskah kuno.
“Teknologi digital hari ini berkembang dengan begitu pesatnya. Jika sebelumnya, kita hanya terbatas pada mendigitalkan atau mengotomasi suatu dokumen, hari ini, teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), augmented reality (AR), dan sebagainya, dapat membantu pekerjaan analisis dan kreatif. Sebagai contoh, AR memungkinkan manuskrip dan naskah-naskah kuno menjadi lebih mudah diakses dan dapat dipelajari dengan cara yang fun atau menyenangkan bagi siapa saja,” ujar dia melalui sebuah video.
Pria yang menjabat sebagai Rektor UGM 2012 sampai 2017 ini lantas mengucapkan terima kasih atas upaya yang dilakukan melestarikan budaya bangsa Indonesia melalui naskah kuno.
“Atas nama pribadi dan pemerintah, saya mengucapkan terima kasih untuk upaya menyelamatkan naskah-naskah kuno dan melestarikan budaya kita yang begitu kaya, peninggalan nenek moyang kita,” sambung dia.
Adapun, acara itu digelar sebagai upaya memperkuat identitas nasional dan meningkatkan literasi kebudayaan di Indonesia. Bertemakan “Penguatan Keindonesiaan Melalui Kajian Naskah Nusantara”, simposium ini berlangsung pad 7 hingga 9 Agustus 2023 di FIB UGM, Yogyakarta.