Jakarta, IDN Times - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi memulai program pembinaan siswa bermasalah dengan mengirim mereka ke barak militer. Program tersebut awalnya diresmikan pada Jumat (2/5/2025), dan hingga saat ini siswa bermasalah ini terus berdatangan.
Lewat Surat Edaran (SE), nomor: 43/PK.03.04/KESRA, Dedi Mulyadi memberikan beberapa kategori siswa-siswi atau peserta didik yang bisa diberikan pendidikan militer di masing-masing kabupaten dan kota.
"Bagi peserta didik yang memiliki perilaku khusus, yang sering terlibat tawuran, main game, merokok, mabuk, balapan motor, menggunakan knalpot brong dan perilaku tidak terpuji lainnya, akan dilakukan pembinaan khusus," ujar Dedi dikutip dalam SE, Sabtu (3/5/2025).
Peserta program dipilih melalui kesepakatan antara sekolah dan orang tua, dengan prioritas pada siswa yang sulit dibina atau terindikasi terlibat pergaulan bebas dan tindak kriminal. Selama enam bulan, siswa akan tinggal di barak dan tidak mengikuti sekolah formal.
Di sisi lain, pendekatan terhadap siswa nakal di sejumlah negara juga sudah dilakukan lebih dulu, ada sejumlah perbedaan dari tiap-tiap negara. Berikut adalah rangkuman negara yang gunakan pendekatan-pendekatan dengan konseling, mediasi, dan dukungan sosial untuk membantu siswa memperbaiki perilaku mereka tanpa pendekatan militeristik.