Jakarta, IDN Times - Rektor baru Universitas Indonesia (UI), Heri Hermansyah angkat bicara soal polemik gelar doktor kilat bagi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. Menurutnya, hingga kini ia masih menunggu hasil investigasi Dewan Guru Besar UI.
"Jadi, saya masih menunggu hasil investigasi dari Dewan Guru Besar Universitas Indonesia. Sebagai eksekutif, kami menunggu hasil itu," ujar Heri di Balai Purnomo, FISIP UI, Depok pada Rabu (4/12/2024).
Penelusuran terhadap program doktor bagi Bahlil dimulai lantaran adanya tanda tanya soal masa studi yang terbilang kilat.
Ia berhasil menuntaskan program doktor dalam waktu 1 tahun dan 8 bulan. Sedangkan, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk bisa menuntaskan program doktor berkisar 3 hingga 6 tahun.
Kecurigaan itu juga pernah disampaikan oleh Ketua DGB UI, Harkristuti Harkrisnowo. Ia menilai sebagai pejabat publik, Bahlil sulit bisa meraih gelar doktor dalam kurun waktu kurang dari dua tahun.
"Kami kan semuanya menjadi promotor ya. Kami tahu beratnya menjadi promotor dan promovendus (mahasiswa program doktoral). Tidak pernah ada mahasiswa yang kami bimbing yang secepat itu selesainya (program doktor)," ujar Harkristuti kepada IDN Times melalui telepon pada 19 Oktober 2024 lalu.
Ia pun tak menampik kilatnya proses gelar doktor bagi Bahlil merupakan sejarah baru di UI.