ilustrasi pengadilan (pexels.com/@pavel-danilyuk)
Pengaturan tunjangan kemahalan saat ini terdiri dari empat zona yang memiliki nominal berbeda-beda. Penyebutan wilayah yang memperoleh tunjangan kemahalan disebut sering terkendala mengenai nama pengadilan secara administrasi yang berbeda. Hal ini membuat kerancuan dalam penyebutan wilayah.
Solidaritas hakim mengatakan ke depannya pengaturan tunjangan kemahalan tersebut harus digunakan dengan menyebut langsung nama pengadilan secara spesifik, untuk memperoleh tunjangan sesuai dengan zonanya.
Hal lain yang dibahas ialah pada 2019 Mahkamah Agung sudah memberikan tunjangan transportasi dan rumah dinas. Tunjangan sewa rumah diberikan apabila di suatu pengadilan tidak tersedia rumah dinas untuk ditinggali hakim atau ada rumah dinas namun kondisinya dinyatakan rusak berat oleh negara.
Ada kondisi di mana rumah dinas yang sebenarnya tidak layak huni namun masih dianggap tidak rusak oleh negara, maka hakim tidak akan mendapatkan tunjangan sewa rumah.