Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Warga NU Ainun Najib yang kini berkarier menjadi konsultan Teknologi Informasi (TI) di Singapura dan diminta pulang oleh Presiden Jokowi ke Indonesia (www.instagram.com/@ainunnajib.id)
Warga NU Ainun Najib yang kini berkarier menjadi konsultan Teknologi Informasi (TI) di Singapura dan diminta pulang oleh Presiden Jokowi ke Indonesia (www.instagram.com/@ainunnajib.id)

Jakarta, IDN Times - Nama Ainun Najib kembali menjadi sorotan pada Selasa (1/3/2022). Presiden Joko "Jokowi" Widodo kembali meminta warga asal Gresik, Jawa Timur itu untuk pulang ke Tanah Air. 

Permintaan pertama agar Ainun pulang disampaikan oleh Jokowi ketika hadir dalam acara Pengukuhan Pengurus Besar NU (PBNU) masa khidmat 2022-2027 dan Harlah ke-96 NU di Sport and Convention Centre, Kalimantan Timur pada 31 Januari 2022 lalu. "Saya kenal satu orang, beliau ini bekerja di Singapura sudah lama. Namanya Ainun Najib, orang NU (Nahdlatul Ulama)," ungkap Jokowi ketika itu. 

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku sudah kenal Ainun sejak tujuh tahun lalu. Jokowi pun sadar penghasilan Ainun ketika bekerja di Negeri Singa sangat besar. Tetapi, ia yakin para kiai di NU bisa membujuknya pulang untuk berkiprah di Tanah Air. 

"Itu nanti tugasnya Pak Kiai. Kalau Beliau yang ngendiko (berbicara), digaji berapapun, bismillah, pasti mau," kata Jokowi percaya diri. 

Permintaan kedua agar Ainun pulang ke Indonesia, disampaikan oleh Jokowi pada hari ini. Jokowi meresmikan Sea Labs Indonesia dan berbincang dengan empat praktisi TI muda asal Indonesia, termasuk Ainun. Ia tercatat menjabat sebagai Head of Analytics, Platform and Regional Business Grab Singapura. 

"Harapan saya, pulang saja lah semua. Di sini banyak (perusahaan). Ada opportunity dan perusahaan gede, di sini ada semuanya," tutur dia lagi. 

Siapa Ainun Najib sehingga sampai diminta dua kali untuk pulang oleh presiden ke Indonesia? Apa respons Ainun ketika diminta pulang ke Tanah Air?

1. Ainun anak santri yang sukses berkarier di dunia TI

Warga NU Ainun Najib yang kini berkarier menjadi konsultan Teknologi Informasi (TI) di Singapura ketika bersama putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep (www.instagram.com/@ainunnajib.id)

Ainun merupakan kelahiran 20 Oktober 1985 di Gresik, Jawa Timur. Ia menuntut ilmu kali pertama di Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Islamiyah Ganggang, Balongpanggang, Gresik.

Sang ibunda, Rustinah, merupakan seorang guru di SDN Klotok I Balongpanggang Gresik. Ainun memang sudah menggeluti sains dan teknologi sejak masih duduk di bangku SMA.

Bahkan, ia pernah meraih penghargaan honorable mention ketika menjadi bagian dari anggota tim Indonesia di Olimpiade Informatika Asia Pasifik pada 2003. Lulus dari SMA, Ainun memilih melanjutkan pendidikannya di Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura. Ia memilih penjurusan pendidikan Teknik Komputer. 

Setelah lulus, Ainun bergabung ke perusahaan IBM Singapura sebagai software engineer dan menjabat sebagai konsultan senior. Namun, kini ia bekerja di Grab Singapura. 

Mengutip data dari situs Glassdoor, posisi yang kini ditempati Ainun yakni Head of Analytics, rata-rata bergaji 8.925 dolar Singapura atau setara Rp94,6 juta. 

2. Ainun bentuk platform kawal COVID-19 untuk membantu pemulihan pandemik di RI

Logo platform kawalcovid19 yang dibentuk Ainun Najib dan diaspora Indonesia di luar negeri (www.twitter.com/@KawalCOVID19)

Sementara, meski tidak berada di Indonesia, Ainun dan sejumlah rekannya membentuk platform KawalCovid19. Platform itu dibentuk sejak awal pandemik COVID-19 melanda Indonesia. 

Kelompok relawan itu turut mengumpulkan data langsung dari berbagai situs resmi pemerintah daerah mengenai kasus positif, kematian, dan kesembuhan pasien. Tak jarang, KawalCovid19 mengungkap ada perbedaan data antara pemerintah pusat dan daerah. 

Ainun termasuk salah satu individu yang mengkritik secara terbuka cara pemerintah menangani pandemik COVID-19. Sebab, di saat awal pandemik pada 2020 lalu, Jokowi masih enggan melakukan pembatasan pergerakan masyarakat atau lockdown. Padahal, ketika itu, kasus masih bisa dibendung di DKI Jakarta sebelum meluas ke provinsi lain. 

Alhasil, pada September 2020, Jokowi memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid 2 di DKI Jakarta. Tetapi, baru diberlakukan beberapa hari, sudah dilonggarkan kembali. 

Sementara, kritiknya yang terbaru, Ainun berharap gelombang penyebaran varian Omicron tidak menyebabkan rumah sakit kewalahan menangani pasien seperti ketika Indonesia dihajar varian Delta pada pertengahan 2021 lalu. "Semoga wave Omicron ini kapasitas rumah sakit di Indonesia tidak overwhelmed seperti wave Delta dulu," demikian cuitnya pada Desember 2021 lalu. 

3. Ainun merasa untuk berkontribusi bagi Indonesia, diaspora tak perlu kembali ke Tanah Air

Presiden Joko "Jokowi" Widodo ketika berbincang dengan empat WNI yang aktif berkarier di dunia teknologi informasi (TI) (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

Sementara, ketika diminta kembali ke Tanah Air kali kedua oleh Jokowi, Ainun menjawab secara blak-blakan. Ia mengatakan ada dua kunci agar para diaspora Indonesia di bidang TI itu bersedia kembali ke Tanah Air. 

"Kuncinya dua. Opportunity dan stability. Indonesia punya opportunity. Stability agak tricky. Ada pertimbangan keluarga dan karier. Kalau saya pertimbangan soal pendidikan anak-anak, health care. Itu yang mungkin masih bisa diperbaiki di Indonesia," kata Ainun kepada Jokowi. 

Ainun pun menjelaskan meski belum kembali ke Tanah Air, tetapi para praktisi teknologi asal Indonesia di luar negeri sudah sering berkontribusi bagi bangsa. Mereka kerap memberikan berbagai referensi, masukan dan eksekusi program meski jauh dari Tanah Air. 

"Misalnya saya bentuk 'kawal-kawalan' itu. Anak-anak diaspora juga. Meski fisik tak kembali, tetapi hati tetap di Indonesia," ujarnya lagi. 

Editorial Team