Stok APD di RSPI Sulianti Saroso Aman, Petugas Medis Siap Tempur!

24 Mar 2020, 16:33 WIB

Ilustrasi tenaga medis mengenakan APD untuk menangani pasien virus corona. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril, menjelaskan bahwa pasokan Alat Pelindung Diri (APD) di rumah sakit tersebut masih cukup hingga seminggu ke depan. Pihaknya memang baru mendapat bantuan APD dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan.

"Saat ini cukup untuk sampai seminggu ke depan dan mudah-mudahan kita akan mendapatkan tambahan lagi APD," kata Syahril melalui telekonferensi di YouTube RPSI Sulianti Saroso, Selasa (24/3).

1. Pihak RSPI tak khawatir layani pasien karena stok APD aman

Ilustrasi APD (Dok. Humas Pemprov DKI)

Dengan adanya stok APD yang cukup, dia mengatakan pihaknya tidak perlu khawatir untuk memberikan pelayanan pada pasien terkait COVID-19 di rumah sakit tersebut. Dia menjelaskan bahwa pihaknya selalu mengimbau para petugas, baik perawat, dokter, analis bahkan hingga cleaning service untuk bisa senantiasa mematuhi aturan penggunaan APD.

"Mulai dari cuci tangan kemudian memasang masker dan seterusnya," ujarnya.

2. Banyak tenaga medis meninggal karena masalah APD

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril memberikan keterangan pers melalui telekonferensi (YouTube /RSPI Sulianti Saroso)

Keterbatasan APD di sejumlah tempat membuat Syahril menyoroti jumlah tenaga medis yang meninggal akibat virus corona. Menurut dia penggunaan APD adalah hal yang penting selama berada di Garda terdepan melawan virus corona, hal ini adalah antisipasi agar tenaga medis tidak tertular.

"Perlunya kepatuhan atau memakai alat pelindung diri yang betul mulai dari memakai, sampai melepasnya. Dengan dua hal ini, mudah-mudahan ke depan seluruh petugas kesehatan agar terhindar dari bahaya penularan," ujarnya.

3. Petugas kesehatan juga harus jaga sistem imun dan tetap fit selama menangani virus corona

Dok.IDN Times/Istimewa

Menurut Syahril, virus corona visa menyerang siapa saja dan kapan saja, apalagi petugas kesehatan yang berada di garda terdepan. Selain menggunakan APD, tenaga medis juga harus menjaga kesehatan, imunitas dan tetap fit selama bertugas.

"Semua ini akan berkurang bahkan dapat diminimalisir apabila satu kita selalu dalam kondisi yang fit tubuhnya imunitas yang baik," kata dia.