Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum RSUP Persahabatan Yudhaputra Tristanto menunjukan ruangan isolasi pasien COVID-19 di RSUP Persahabatan. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum RSUP Persahabatan Yudhaputra Tristanto menunjukan ruangan isolasi pasien COVID-19 di RSUP Persahabatan. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Jakarta, IDN Times - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta Timur bersiaga menghadapi lonjakan kasus COVID-19 di tengah penyebaran Omicron usai libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

Direktur Utama RSUP Persahabatan Agus Dwi Susanto mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi jika timbul kenaikan kasus COVID-19.

"Beberapa strategi yang kita siapkan adalah kita akan optimalisasi ruangan, ketersediaan SDM (Sumber Daya Manusia), serta sarana dan prasana seperti APD, ketersediaan obat, dan pemenuhan kebutuhan oksigen yang sampai 3 bulan cukup," ujar Agus dalam konferensi pers di RSUP Persahabatan, Kamis (23/12/2/21)

1. Konversikan tempat tidur secara bertahap

Ruang Isolasi Pasien COVID-19 di RSUP Persahabatan (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Agus menerangkan pihaknya mengatur alur unit gawat darurat (UGD) dengan melakukan peningkatan kapasitas secara bertahap.

Agus mengatakan jika terjadi lonjakan kasus maka akan mengkonversikan tempat tidur COVID-19 sebanyak 4 tahap, tahap pertama akan naik 16 persen dari kapasitas, kemudian naik tahap dua 26 persen dari seluruh tempat tidur, jika kasus masih naik  maka akan meningkat 54 persen, sampai 77 persen.

"Jika ada peningkatan kasus maka akan mengubah isolasi di UGD untuk pasien covid, saat ini dari 50 persen nanti jika meningkat bisa 100 persen dari total keseluruhan 285 bed," katanya.

2. Relawan akan dipanggil jika terjadi lonjakan kasus

Ruang Isolasi Pasien COVID-19 di RSUP Persahabatan (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Selain ketersediaan tempat tidur, Agus mengatakan Rumah Sakit Rujukan COVID-19 tersebut juga sudah mempersiapkan SDM mulai dokter umum, dokter spesialis, perawat, dan non nakes untuk mobilisasi internal.

"Jika perlu tambahan maka kita akan memangil kembali relawan yang sebelumnya pernah kerja pada kita. Namun jika masih kurang maka kita akan minta relawan ke Kemenkes bila terjadi lonjakan kasus seperti pada Juni-Juli lalu," imbuhnya.

3. Ketersedian obat sampai oksigen

RSUP Persahabatan (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Agus juga menjamin ketersediaan obat, APD, termasuk oksigen yang pernah mengalami kelangkaan saat terjadi kenaikan kasus pada Juli lalu

"Pemenuhan kebutuhan oksigen kita sudah siap, mulai oksigen liquid bahkan oksigen generator yang bisa mengisi oksigen secara mandiri, sebelumnya kita belum miliki jadi ini sangat membantu sekali," imbuhnya.

Editorial Team