RSUP Persahabatan Kirim 2 Sampel COVID-19 ke Balitbangkes, Omicron?

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Agus Dwi Susanto mengungkapkan sampai saat ini pihaknya belum menemukan pasien COVID-19 varian Omicron.
Meski demikian, Agus menerangkan RSUP Persahabatan telah mengirimkan 2 sampel Whole Genome Sequencing ke Balitbangkes untuk mengetahui varian COVID-19.
"Sejauh ini kami belum menemukan kasus Omicron, sejauh ini kirim 2 sample WGS dalam satu minggu terakhir ini, tetapi ini bukan suspek atau probable Omicron ya tetapi lebih kehati-hatian," ujar Agus dalam konferensi pers RSUP Persahabatan, Kamis (23/12/2021).
1. Belum tentu 2 sampel probable Omicron

Agus mengatakan pihaknya juga sudah melakukan prosedur diagnostik maupun tatalaksana, termasuk pengiriman sampel yang dicurigai Omicron yang dikirim ke Balitbangkes.
"Jadi 2 sample WGS hasilnya satu varian Delta, yang satu lagi belum ada hasilnya. Meski demikian, gak bisa dikatakan probable Omicron," ujar Agus.
2. Total sudah ada 8 kasus Omicron di Indonesia

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan kembali mendeteksi 3 kasus terkonfirmasi Omicron di Indonesia. Temuan ini didapati dari hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) yang keluar pada hari ini, Kamis (23/12/2021).
Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan penambahan 3 kasus ini maka jumlah kasus Omicron di Indonesia menjadi 8 orang.
"Sama seperti 5 kasus sebelumnya, 3 kasus terkonfirmasi ini merupakan imported case, berasal dari pelaku perjalanan internasional yang baru kembali dari Kongo dan Malaysia. Ketiganya merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan kini telah menjalani karantina di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta," ujar Nadia dalam siaran tertulis.
3. KasusOmicron yang terdeteksi di Indonesia berasal dari luar negeri

Nadia menegaskan semua kasus Omicron yang terdeteksi di Indonesia berasal dari luar negeri (imported case).
"Temuan ini menunjukkan bahwa semua kasus terjadi di karantina, jadi bisa kita kita tangkal di karantina dan sampai saat ini belum ada yang menyebar keluar,” kata Nadia.
Nadia menambahkan kondisi ini juga menunjukkan bahwa sistem pertahanan Indonesia menangkal kehadiran varian Omicron sudah cukup baik. Namun demikian, masih diperlukan penguatan-penguatan di pintu masuk negara baik darat, laut maupun udara guna menutup celah masuknya Omicron.
Kemenkes akan memperkuat kegiatan surveilans dan peningkatan pemeriksaan WGS terutama bagi pasien dari pelaku perjalanan internasional yang terkonfirmasi positif.