Jakarta, IDN Times - Ketua Institut Harkat Negeri, Sudirman Said, menanggapi soal Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia yang berada di titik terendah sejak era reformasi. Menurutnya, IPK yang menurun itu dampak dari cacatnya demokrasi.
Hal itu, kata dia, menunjukkan pemerintah gagal dalam membangun demokrasi yang sehat dan tata kelola negara yang bersih.
Transparency International Indonesia mendata, IPK Indonesia turun 4 poin menjadi 34 pada 2022. Data itu menunjukkan peringkat IPK Indonesia merosot dari 96 menjadi di posisi 110. Peringkat Indonesia lebih rendah dibandingkan Malaysia, Singapura, Vietnam, Thailand, dan Timor Leste.