Apresiasi Haji Ramah Lansia, Iran Ingin Kerja Sama Perhajian dengan RI

Iran ingin kerja sama penguatan literasi perhajian

Jakarta, IDN times - Pemerintah Republik Islam Iran mengapresiasi kebijakan Haji Ramah Lansia yang diterapkan Pemerintah Indonesia pada pelaksanaan haji 1444H/2023M lalu.

Apresiasi ini disampaikan langsung oleh Amirul Hajj Iran Hojjat-ol-Eslam Seyyed Abdol Fattah Navab saat berkunjung ke Kantor Kementerian Agama, di Jalan Lapangan Banteng Barat no.3-4, Jakarta.

"Saya senang sekali mendengar penjelasan terkait penyelenggaraan haji yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Izinkan saya memberikan apresiasi terhadap kebijakan Haji Ramah Lansia ini. Kebijakan ini sangat mulia dan terpuji," ujar Abdol Fattah Navab, seperti dikutip dari kemenag go.id, Minggu (3/12/2023).

Baca Juga: Persiapkan Akomodasi Haji 1445 H, Kemenag Mulai Kirimkan Tim ke Saudi

1. Iran ingin kerja sama penguatan literasi perhajian

Apresiasi Haji Ramah Lansia, Iran Ingin Kerja Sama Perhajian dengan RIKedatangan Jemaah Haji embarkasi Aceh disambut dengan salawat badar di Bandara AMMA, Madinah, pada Kamis (25/5/2023). (IDN Times/Sunariyah)

Dalam kunjungan yang berlangsung Rabu 30 November lalu di Kantor Kemenag, Navab juga mengungkapkan keinginannya untuk menjalin kerja sama perhajian dengan Indonesia. Salah satunya adalah penguatan literasi perhajian.

"Saat ini Iran memiliki 1.000 buku tentang perhajian, serta empat jurnal ilmiah tentang perhajian. Saya berharap, ke depan kita ada kolaborasi untuk menulis jurnal bersama terkait perhajian," tutur Navab.

Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief, yang menerima kedatangan Navab mengatakan, menyambut baik ide tersebut.

"Ide tentang kolaborasi penguatan literasi haji ini sangat baik sekali. Dan kami juga merasa terhormat dapat berkerja sama dengan Iran," ujar Hilman.

2. Kemenag terinspirasi memiliki dapur sendiri untuk layanan konsumsi jemaah seperti Iran

Apresiasi Haji Ramah Lansia, Iran Ingin Kerja Sama Perhajian dengan RILayanan katering untuk jemaah haji (IDN Times/Sunariyah)

Hilman juga mengungkapkan, beberapa cara pengelolaan haji yang dilakukan Iran juga dapat menjadi inspirasi bagi Indonesia untuk memperbaiki layanan haji. Misalnya terkait dengan penyediaan dapur untuk layanan konsumsi yang telah dilakukan Iran.

Sebelumnya, Delegasi Haji Iran menjelaskan bahwa untuk memenuhi kebutuhan pangan halal jemaah Iran selama musim perhajian, mereka telah memiliki dapur sendiri di Madinah dan Makkah.

"Kami juga memiliki tenaga jagal yang direkrut dari jemaah haji Iran. Begitu juga juru masaknya. Mereka adalah jemaah haji yang menyedekahkan tenaganya untuk membantu pelayanan haji," ungkap Navab.

"Jadi yang kami lakukan, dari jemaah haji untuk jemaah," imbuhnya.

Navab mengungkapkan, selama ini Iran menyediakan tiga kali makan setiap hari bagi semua jemaah. "Besaran harganya sekitar 50 SAR/hari. Ini mencakup tiga kali makan," ujarnya.

Baca Juga: Legirah Wafat di Jeddah, Tak Ada Lagi Jemaah Haji Dirawat di Saudi

3. Pada musim haji 2024, jemaah Indonesia akan dapat 126 kali makan

Apresiasi Haji Ramah Lansia, Iran Ingin Kerja Sama Perhajian dengan RILayanan katering untuk jemaah haji (IDN Times/Sunariyah)

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Subhan Cholid, yang juga turut menyambut Navab mengungkapkan, skema pemberian konsumsi jemaah haji tersebut juga serupa dengan yang dilakukan Indonesia pada pelayanan haji mendatang.

"Untuk layanan katering, tahun 2024 jemaah haji akan mendapat 126 kali makan, terdiri atas 27 kali makan di Madinah, 84 kali makan di Makkah, dan 15 kali makan selama di Arafah dan Mina (Armuzna). Selain itu, jemaah juga mendapat 1 kali snack berat di Muzdalifah," jelas Subhan.

Hadir dalam pertemuan itu juga Sekretaris Ditjen PHU Abdullah beserta jajaran Direktorat Jenderal PHU.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya