Cegah Penyakit Menular, Kesehatan Jemaah Haji Dipantau 21 Hari

Pemantauan kesehatan melalui K3JH

Jakarta, IDN Times - Jemaah haji yang sudah pulang ke Tanah Air tetap dipantau kesehatannya. Pemantauan dilakukan oleh Dinas Kesehatan di setiap daerah tempat jemaah tinggal, selama 21 hari 

Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo mengatakan, kesehatan jemaah dipantau karena selama ibadah haji jemaah berada dalam kerumunan besar, dan melibatkan interaksi dengan jemaah dari berbagai negara. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyebaran penyakit menular.

Karena itu, perlu meningkatkan kewaspadaan pada penyakit menular yang dibawa setelah jemaah tiba di Tanah Air.

“Jemaah haji selama ibadah haji kerap berkerumun dan berinteraksi dengan jemaah dari berbagai negara di Tanah Suci. Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan kewaspadaan pada risiko penyebaran penyakit menular," ujar Liliek.

Baca Juga: Kemenag Sudah Beli Resmi Air Zamzam Tambahan untuk Jemaah Haji

1. Pemantauan kesehatan melalui K3JH

Cegah Penyakit Menular, Kesehatan Jemaah Haji Dipantau 21 HariJemaah haji pulang ke Tanah Air dari Bandara Jeddah (IDN Times/Sunariyah)

Pemantauan dilakukan sebagai deteksi dini terhadap penyakit menular yang berpotensi menimbulkan Public Health Emergency of International Concern (PHEIOC) seperti COVID-19, Mers-Cov, Meningitis, dan Polio.

Pemantauan kesehatan jemaah haji melalui Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH). Apabila terdapat demam atau gejala sakit lainnya, maka jemaah yang sakit segera memeriksakan diri ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat dengan membawa K3JH.

“Jika dalam masa pemantauan jemaah haji timbul gejala sakit, maka kami imbau untuk memeriksakan diri di faskes (fasilitas kesehatan) terdekat dengan membawa K3JH," kata Liliek.

2. Jemaah yang batuk pilek hindari kontak langsung dengan keluarga

Cegah Penyakit Menular, Kesehatan Jemaah Haji Dipantau 21 HariAngin bertiup kencang di Bandara AMMA Madinah (IDN Times/Sunariyah)

Pada kesempatan ini, Liliek mengimbau jemaah haji untuk menjaga kesehatannya dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Jemaah haji diharapkan tetap mengonsumsi makanan yang bergizi, beristirahat yang cukup serta rajin mencuci tangan dengan sabun dan! menggunakan hand sanitizer.

Liliek juga mengingatkan, jika jemaah haji setibanya di Tanah Air mengalami batuk atau pilek, perlu menerapkan protokol kesehatan seperti menghindari kontak langsung dengan keluarga seperti berpelukan, berciuman, dan berjabat tangan. Selain itu, jemaah haji diharapkan menggunakan masker saat berkumpul dengan keluarga.

“Jemaah haji kami imbau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan selama masa pemantauan, dan menerapkan PHBS seperti tetap mengonsumsi makanan yang bergizi, beristirahat yang cukup, dan rajin mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer,” katanya.

Baca Juga: Banyak Jemaah Haji Batuk Pilek, Dipastikan Tak Perlu Karantina di RI

3. Petugas kesehatan siaga di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)

Cegah Penyakit Menular, Kesehatan Jemaah Haji Dipantau 21 HariPenanganan jemaah sakit di pos kesehatan Indonesia Bandara Jeddah (IDN Times/Sunariyah)

Setibanya di bandara Indonesia, petugas kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) juga disiagakan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi jemaah haji yang mengalami gangguan kesehatan. Sebagai contoh di Bandara Soekarno Hatta telah disiapkan 3 ruangan yaitu ruangan pemeriksaan, ruangan observasi, dan ruangan karantina.

Harapannya jemaah haji dapat kembali ke Tanah Air menjadi haji mabrur yang sehat. Selain itu, jemaah haji dapat kembali  berkumpul dengan keluarga di Tanah Air dalam kondisi yang sehat.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya