Cek ke Makkah, Menag Pastikan Hotel dan Bus Jemaah Haji Lebih Baik

Sebanyak 70 ton bumbu didatangkan dari Indonesia

Intinya Sih...

  • Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas tinjau kesiapan hotel dan bus jemaah haji di Arab Saudi.
  • Menag memeriksa kesiapan bus salawat dan antarkota, termasuk fasilitas untuk lansia dan disabilitas.
  • Gus Men juga meninjau kesiapan dapur penyedia katering jemaah haji di Makkah, termasuk penggunaan 70 ton bumbu dari Indonesia.

Jakarta, IDN - Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas bertolak ke Arab Saudi untuk memeriksa kesiapan penyelenggaraan ibadah haji 2024 untuk jemaah Indonesia. Tiba di Makkah, pada Selasa (7/5/2024), Menag langsung meninjau kesiapan hotel dan bus jemaah haji.

Ada tiga hotel yang ditinjau kesiapannya, yaitu Hotel Romance Elit (kapasitas 1.700 orang), Castle Ajyad Hotel (1.900) di Rei Bakhsy, dan Hotel Wihdah (5.000) di Jarwal. Setelah itu, Menag mengecek kesiapan bus antar kota dan bus Salawat di Terminal Syib Amir, Makkah.

"Saya sudah lihat hotel serta bus jemaah, baik salawat maupun antar kota," terang Gus Men, panggilan akrabnya di Makkah, dikutip Rabu (7/5/2024).

Gus Men mengatakan, secara umum hotel dan bus jemaah semua baik. "Ada kemajuan yang lebih baik. Mudah-mudahan pada waktunya nanti benar-benar siap memberikan layanan terbaik," sambungnya.

Baca Juga: 437 Petugas Haji Berangkat ke Arab Saudi, Siap Layani Jemaah!

1. Bus ramah lansia dan disabilitas sudah siap

Cek ke Makkah, Menag Pastikan Hotel dan Bus Jemaah Haji Lebih BaikKedatangan Jemaah Haji gelombang kedua di Bandara Internasional King Abdul Azis Jeddah (IDN Times/Sunariyah)

Di Terminal Syib Amir, Gus Men menyempatkan diri mengecek kesiapan bus salawat dan bus antar kota. Untuk bus salawat, pihak syarikah (perusahaan) telah menyiapkan bus yang ramah lansia dan disabilitas.

Untuk memudahkan jemaah naik, deck bus ini bisa diturunkan. Pintu bus juga dilengkapi deck yang bisa dilewati kursi roda.

"Bus salawat disabilitas sudah disiapkan, ada sekitar 20 bus salawat dan lansia. Bus dilengkapi dengan deck yang bisa dilewati kursi roda. Sehingga, ini memudahkan lansia dan disabilitas untuk mengakses masuk bus. Ini kemajuan dari pelayanan," sebut Gus Men.

Bus salawat produksi tertua adalah tahun 2019. Banyak juga yang diproduksi pada 2022 dan 2023. Ada dua tipe, yaitu city bus dan bus ramah disabilitas/lansia.

Untuk city bus, kapasitas mencapai 70 jemaah (duduk dan berdiri). Untuk bus disabilitas dan lansia, ada 18 kursi yang tersedia. Pada bagian tengah bus, ada ruang untuk meletakkan kursi roda jemaah haji. Setiap bus dilengkapi dengan pendingin udara, pemecah kaca, P3K, Apar, GPS, ban cadangan, tombol pintu darurat, dan lainnya.

Bus salawat akan melayani jemaah dari hotel ke Masjidil Haram selama 24 jam. Ada 22 rute yang disiapkan untuk antar jemput jemaah yang tinggal di lima wilayah, yaitu Syisyah, Raudhah, Misfalah, Jarwal, dan Rei Bakhsy.

Untuk bus antarkota, paling tua diproduksi 2019. Banyak juga yang produksi 2023 dan 2024. Bus yang digunakan adalah type couch dengan kapasitas rata-rata 47 kursi. Meski demikian, masing-masing bus akan diisi maksimal 42 jemaah.

Untuk keamanan dan kenyamanan jemaah, bus dilengkapi pendingin udara, kulkas, toilet, pemecah kaca, P3K, apar, GPS, USB, ban cadangan, tombol pintu darurat, bagasi bawah dengan kapasitas memadai (untuk bawa 42 jemaah).

Bus antar kota akan melayani rute: Bandara Madinah ke Hotel Madinah (dan sebaliknya), Hotel Madinah ke Hotel Makkah (dan sebaliknya), serta Bandara Jeddah ke Hotel di Makkah (dan sebaliknya.

"Saya pastikan agar bus tidak hanya dipamerkan, tapi pada waktunya dioperasikan agar dimanfaatkan jemaah haji kita," lanjutnya.

"Kita juga telah siapkan 76 halte. Setiap halte akan ada petugas transportasi yang berjaga 24 jam penuh secara bergantian," tandasnya.

Baca Juga: Menag Bahas Persiapan Layanan Jemaah Haji Tanah Air, Siap 75 Persen

2. Sebanyak 70 ton bumbu didatangkan dari Indonesia

Cek ke Makkah, Menag Pastikan Hotel dan Bus Jemaah Haji Lebih BaikIlustrasi - Tenda-tenda jemaah haji di Mina, Arab Saudi. (IDN Times/Sunariyah)

Selain hotel dan bus, Menag juga meninjau kesiapan dapur penyedia katering jemaah haji di Makkah. Dapur yang dikunjungi, yaitu Rayat Al Motahedon di Al Syawqiyah. Dapur ini akan menyiapkan katering untuk 4.065 jemaah per hari.

"Saya sore ini ke salah satu dapur katering jemaah. Kita lihat dapurnya representatif, besar, luas, dan bersih. Kecukupan bahan makanan kita tanyakan dan mereka meyakinkan," terang Gus Men.

Selain sarana memasak, dalam kunjungan ini, Gus Men mengecek kesiapan bahan makanan, proses kerja dapur, sanitasi, dan juga storage atau tempat penyimpanan bahan makanan.

Gus Men juga sempat berdialog dengan salah satu chef dan dua asisten yang berasal dari Banjarmasin dan Bandung. Setiap dapur harus memiliki minimal dua chef dan empat asisten chef asal Indonesia.

"Dapur siap beri layanan konsumsi. Kita cek kesiapan armada yang akan mengantar makanan juga siap. Semoga nanti bisa beri layanan terbaik ke jemaah," sebut Gus Men.

Disinggung soal penggunaan produk bumbu Indonesia, Gus Men mengatakan tahun ini sudah lebih 70 ton bumbu yang didatangkan dari Indonesia. Total kebutuhan lebih dari 200 ton.

"Ada 70 ton lebih dari total kebutuhan lebih dari 200 ton bumbu. Kita libatkan UMKM. Tahun lalu hanya 15 ton. Jadi jauh lebih baik," ujar Gus Men.

"Semoga tahun depan bisa dipenuhi sepenuhnya bumbu dari Indonesia, sehingga cita rasa tidak jauh berbeda," sambungnya.

Ada delapan jenis bumbu yang didatangkan dari Indonesia, yaitu rendang, gulai, nasi kuning, nasi uduk, semur, sambel goreng, bumbu merah, dan bumbu dasar kuning.

Tahun ini, ada 57 dapur di Makkah dan 21 dapur di Madinah yang akan menyediakan katering bagi jemaah haji Indonesia.

3. Jemaah haji mulai berangkat ke Madinah 12 Mei

Cek ke Makkah, Menag Pastikan Hotel dan Bus Jemaah Haji Lebih BaikJemaah haji Embarkasi Surabaya kloter 18 (SUB 18) menunggu kepulangan di Bandara Jeddah (IDN Times/Sunariyah)

Menteri Agama dijadwalkan akan berada di Saudi hingga 10 Mei 2024. Pada kunjungan kerja selanjutnya, Menag akan melihat kesiapun dapur penyedia layanan katering dan hotel jemaah di Madinah.

Dalam perjalanan ini, Menag didampingi Staf Khusus Menag Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo, Staf Khusus Menag bidang Hukum Abdul Qodir, Konjen RI di Jeddah Yusron Baha'uddin Ambary, Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Khalilurrahman, Kepala Daker Madinah Ali Machzumi, Kabid Akomodasi Zaenal Muttaqin, dan Kabid Transportasi Mujib Roni.

Jemaah haji Indonesia akan mulai berangkat ke Madinah pada 12 Mei 2024. Mereka akan tinggal selama sembilan hari di Madinah sebelum bertolak ke Makkah. Diperkirakan jemaah haji Indonesia akan mulai masuk Makkah pada 21 Mei 2024. Kemenag telah menyiapkan 169 hotel untuk jemaah haji Indonesia saat di Makkah.

"Ada beberapa catatan perbaikan. Masih cukup waktu untuk melakukan perbaikan agar layanan lebih baik lagi, sebelum jemaah tiba di Makkah," ujar Gus Men.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya