Eep Saefulloh Fatah Yakin Pilpres 2 Putaran, Ini Alasannya

Silent voters penyebab kekalahan Hillary Clinton 

Jakarta, IDN Times - CEO Polmark Research Center Eep Saefulloh Fatah mengatakan, percaya masih terbuka kemungkinan Pilpres dua putaran. Sekalipun, usaha untuk membuat Pilpres 2024 berjalan satu putaran, begitu massif, tak bermoral, dan brutal.

Pernyataan ini disampaikan Eep dalam keterangan tertulisnya yang dirilis Selasa (13/2/2024) Februari 2024 — 10.00 WIB

"Sejumlah teman bertanya hari-hari ini tentang sesuatu yang kurang lebih sama, gimana update perkembangan terakhir? Ada baiknya saya buat jawaban serius, bukan jawaban selintasan. Dan ini sekaligus melengkapi jawaban-jawaban saya (berbasis data-data survei PolMark Indonesia, yang saya sampaikan di berbagai podcast, forum diskusi, mimbar bebas dan pamer cakap (talkshow) di TV beberapa waktu terakhir," tulis Eep sambil menambahkan, dirinya tak punya data lebih baru selain survei nasional 14-25 Januari

Baca Juga: Megawati: Kalau Gak Menangkan Ganjar-Mahfud 1 Putaran, Keluar PDIP!

1. Bangkitnya kelas menengah yang selama ini golput menjadi tidak golput

Eep Saefulloh Fatah Yakin Pilpres 2 Putaran, Ini AlasannyaIlustrasi warga menggunakan hak pilih di TPS. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Menurut Eep, pilpres dua putaran masih terbuka kemungkinan terjadi, salah satu jalannya yakni mengecilnya jumlah golput (golongan pubangkitnya kelas menengah (dan kelas bawah-kritis) yang selama ini golput, tih) karena untuk ikut memilih atau memberikan suaranya pada Pemilu 14 Februari 2024.

"Di 2024 ini mereka memilih sebagai bentuk perlawanan. Merekalah yang diam-diam menjadi proponen Gerakan 04. Inilah silent voters (pemilih senyap) 2024," ujar Eep.

Dia menjelaskan, dalam Pilpres 2019, dari 192.770.611 pemilih dalam total DPT, suara sah pilpres adalah 154.257.601 (80,02 persen).

"Saya berharap, ada pembesaran pemilih sebanyak sekitar 7 persen dalam Pilpres kali ini, menjadi sekitar 87 persen," katanya.

DPT 2024 ini adalah 204.807.222 pemilih. Jika suara sah (partisipasi pemilih) tetap sekitar 80 persen, maka jumlahnya sekitar 163,8 juta pemilih.

"Jika benar ada pembesaran partisipasi sekitar 7 persen, maka jumlahnya adalah sekitar 14,3 juta. Mereka inilah game changer, InsyaAllah. Jumlah suara sah menjadi sekitar 178 juta," ujarnya.

2. Silent voters penyebab kekalahan Hillary Clinton di Pemilu AS

Eep Saefulloh Fatah Yakin Pilpres 2 Putaran, Ini Alasannyawarga Amerika Utara menonton debat calon presiden antara Hillary Clinton dan Donald Trump (commons.wikimedia.org/Another Believer)

Menurut Eep, silent voters seperti merekalah yang membuat Hillary Clinton dikalahkan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden 2016 di AS. Semua lembaga survei pun salah dengan menyebut Hillary sebagai calon pemenang. Hanya survei LA Times yang membuat proyeksi yang tepat, bahwa Hillary lah yang kalah.

"Apa pengaruh pembesaran partisipasi pemilih itu terhadap hasil Pilpres 2024? Mari kita gunakan saja (untuk mensimplifikasi perhitungan kita) angka yang banyak disebut oleh “lembaga survei para proponen paslon tertentu”. Berbasis simpifikasi ini, Katakanlah paslon yang mereka dukung berhasil meraih 52 persen suara. Maka, berbasis perhitungan partisipasi 80 persen, jumlah pemilihnya adalah di sekitar 85 juta pemilih. (Menimbang massif dan brutalnya kerja pemenangan paslon tertentu, angka 85 juta itu bisa saja dicapai)," papar Eep.

Dengan demikian, berbasis pembesaran partisipasi (dalam Pilpres 2024 ini) menjadi 87 persen, maka kata Eep, persentase pemilih paslon terkoreksi menjadi 47,8 persen.

"Maka jika proyeksi ini benar, pilpres pun harus berlangsung dalam dua putaran," ujarnya.

"Mengapa saya baru menyatakan ini sekarang, di saat kita sudah kurang dari 24 jam menuju pembukaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada hari Rabu, 14 Februari 2024? Sebab, bagi saya ini bukan permainan. Ini perjuangan. Saya tak menyampaikan hal-hal yang saya sampaikan di atas sebelum ini sebagai bagian dari perjuangan. Mengungkapkannya jauh-jauh hari sebelum hari pencoblosan sama dengan memberi kesempatan kepada “mereka yang dilawan oleh silent voters” untuk “berbuat sesuatu” soal ini," lanjut Eep. 

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Terkini Pemilu 2024

3. Eep imbau masyarakat lakukan perlawanan pada 14 Februari

Eep Saefulloh Fatah Yakin Pilpres 2 Putaran, Ini AlasannyaPemimpin PolMark Research Centre, Eep Saefulloh Fatah (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dalam penutupnya, Eep mengatakan, apa yang disampaikan di atas untuk melengkapi penjelasannya dalam berbagai kesempatan belakangan ini.

"Penjelasan-penjelasan ini tak saya ulang lagi di sini supaya tak makin memperpanjang tulisan yang sudah cukup panjang ini," ujarnya.

"Mari jadikan 14 Februari sebagai Hari Perlawanan Warga Negara. Mari melawan dengan perkasa (aziz), bijaksana (hakim), dan penuh kasih (rahman)," tambahnya.

Pada kesempatan ini, Eep juga mengatakan bahwa berita soal hasil survei terbaru PolMark Indonesia yang dimuat koranrepublikadotid, merupakan hoaks.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya