Iriana Jokowi Ingin UNESCO Akui Rendang Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Popularitas rendang sudah tidak diragukan lagi. Beberapa kali masakan khas Sumatra Barat ini terpilih menjadi makanan terlezat di dunia. Karena itu, tak heran jika Ibu Negara Iriana Joko Widodo menginginkan agar rendang dicintai dan diakui oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) dan dunia.
Iriana menyampaikan keinginannya itu dalam acara "Virtual Memasak Rendang se-Dunia", dalam rangka pencatatan rendang sebagai warisan budaya dunia dari Sumatra Barat, Indonesia ke UNESCO.
"Kita memasak rendang bersama, kita tunjukkan kepada dunia kekayaan kuliner Indonesia dan kita yakinkan kepada dunia bahwa rendang layak dicintai dan diakui oleh UNESCO dan dunia," kata Iriana melalui sambungan konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (21/8/2021), seperti dilansir ANTARA.
Baca Juga: Ditemani Kaesang, Jokowi-Iriana Rayakan Lebaran di Istana Bogor
1. Rendang pernah dinobatkan jadi hidangan terlezat di dunia
Iriana menyebutkan, pada 2011 rendang telah dinobatkan sebagai hidangan terlezat dalam daftar 50 hidangan di dunia oleh CNN Internasional.
Selanjutnya pada 2013, rendang juga diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Sumatra Barat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Iriana ingin rendang dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO
Editor’s picks
Namun menurut Iriana, hal tersebut belum cukup. "Kita harus berjuang lebih. Target kita adalah rendang bisa dinobatkan Warisan Budaya Tak Benda dari Indonesia oleh UNESCO," katanya.
Ibu Ngara juga berharap agar rendang dapat tersaji di berbagai tempat di dunia.
"Kita ingin rendang tersaji dan dicintai di dunia. Selamat memasak," ucap Iriana Joko Widodo.
3. Memasak rendang bersama
Acara "Virtual Memasak Rendang se-Dunia" ini sendiri diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Sumatra Barat bersama Lantamal II, Dharma Pertiwi, Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Minang Diaspora, Dekranasda, Ikatan Ahli Boga (Ikaboga), dan Bhayangkari Sumbar.
Dalam acara tersebut, masyarakat diminta untuk memasak rendang lebih dulu (kaliyo) dan saat pelaksanaan acara rendang ada di atas kuali dan kompor dengan api menyala menjelang matang.
Baca Juga: Tips Praktis Masak Rendang ala Rumah Makan Padang, Bikin Lebih Awet