Tito Karnavian: Serangan Teror Nihil di 2023

Tapi tetap waspada karena komunitasnya masih ada

Jakarta, IDN Times - Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) yang juga Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan, pada 2023 Indonesia terbebas dari serangan teroris. Kendati demikian, dia mengingatkan seluruh pihak tidak berdiam diri sebab kelompok terorisme masih bergerak aktif.

"Kita bersyukur serangan teror kekerasan hampir zero (nihil) saat ini, tapi kita jangan berdiam diri karena the community is working, komunitasnya masih tetap ada dan mereka terus bekerja, membangun jejaring,” ujar Tito saat acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) 2024 di Jakarta, dikutip dari ANTARA, Rabu (21/2/2024).

Baca Juga: Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris di Magetan Jawa Timur

1. Perlu program pencegahan terorisme berbasis keilmuan

Tito Karnavian: Serangan Teror Nihil di 2023Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian ingatkan bahwa pengendalian inflasi dan harga pangan serta jasa harus jadi atensi jelang pemilu (dok. Kemendagri)

Untuk mencegah aksi terorisme, Tito yang pernah menjabat sebagai Kapolri pada 13 Juli 2016 sampai 22 Oktober 2019, menyarankan kepada BNPT untuk membuat program pencegahan yang lebih sistematis berbasis keilmuan. Menurut Tito, perlu ada program yang disesuaikan dengan tingkatan terpapar seseorang dengan terorisme.

"Yang pertama saya lihat, program untuk para rekruter, mereka yang sudah terekspose paham takfiri dan salafi jihadi (ideologi yang mengarah kepada terorisme), maka dibuat program deradikalisasi, yaitu mereka yang sudah radikal dinetralisir kembali menjadi moderat," ujarnya.

Selanjutnya untuk kelompok yang rentan terpapar terorisme, yakni perempuan, remaja, dan anak-anak, Tito menyarankan untuk membuat program kontra radikalisasi.

"Tujuannya apa? Untuk membuat mereka kebal, supaya mereka divaksin, supaya mereka tidak terkena paham radikal itu dan menolak bahkan aktif menolak paham radikal itu," katanya.

2. Lawan terorisme dengan ideologi tandingan

Tito Karnavian: Serangan Teror Nihil di 2023Pemuda beserta tokoh lintas agama di Kabupaten Aceh Singkil menggelar dialog mengenai kerukunan umat beragama, November 2023. (Dokumentasi Pelita untuk IDN Times)

Berikutnya membuat program netralisir ideologi terorisme, dengan cara menyebarkan ideologi tandingan seperti ideologi Islam Nusantara, Pancasila, kebhinekaan, dan pluralisme.

"Ini bisa juga mengajak para akademisi yang paham, yang mengerti tentang keilmuan mereka. Bisa juga yang paling efektif adalah mengundang internal karena mereka memiliki budaya percaya orang dalam," lanjut Tito.

Tito juga menyarankan membuat program netralisir saluran penyebaran paham terorisme, terutama di internet. Dia mencontohkan pengerahan anak-anak muda di Arab Saudi yang mahir teknologi informasi dan paham media sosial untuk melakukan patroli internet.

"Yang terakhir adalah program untuk mengatasi konteks. Kalau daerah itu memang masalahnya masalah ekonomi, kembangkan ekonomi, cari pekerjaan. Kalau itu masalahnya dendam seperti di Poso, harus banyak program rekonsiliasi," ujarnya.

3. Tak ada serangan teror tapi tetap waspada

Tito Karnavian: Serangan Teror Nihil di 2023Tim Densus 88 Mabes Polri tangkap seorang terduga teroris di Ngawi Jawa Timur. IDN Times/ Riyanto

Sementara itu, Kepala BNPT Rycko Amelza Dahniel mengatakan, Indonesia terbebas dari serangan terorisme secara terbuka sepanjang 2023.

"Alhamdulillah, sepanjang tahun 2023 tidak ada satu pun serangan teroris secara terbuka yang terjadi di Indonesia atau zero terrorist attack," kata Rycko.

Namun demikian, Rycko mengingatkan seluruh pihak untuk tetap waspada. Ia mengibaratkan fenomena nihil serangan teroris ini dengan teori gunung es, yakni tidak muncul di permukaan bukan berarti tidak ada pergerakan di bagian bawah.

"Di bawah permukaan terjadi peningkatan konsolidasi dan proses radikalisasi," katanya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya