Jakarta, IDN Times - Petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana menolak jika Sunda Empire disamakan dengan keraton-keraton baru yang bermunculan beberapa waktu belakangan. Hal ini disampaikan Rangga saat hadir di acara Indonesia Lawyers Club pada Selasa (21/1).
Bertajuk "Siapa di Belakang Raja-raja Baru?", ILC membahas mengenai keraton-keraton baru yang muncul dan viral beberapa waktu belakangan. Termasuk di dalamnya Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire.
Rangga menolak jika keberadaan Sunda Empire disamakan dengan keberadaan keraton-keraton baru yang muncul belakangan. Menurut dia, Sunda Empire merupakan sebuah sistem tata negara.
"Faktor keberadaan Sunda Empire itu jangan disamakan dengan keraton-keraton yang muncul tadi," kata Rangga tegas saat berbicara di ILC. Ini sebuah sistem tata negara dunia yang ada di internasional," lanjut dia lagi.
Salah satu keraton baru yang muncul dan viral adalah Keraton Agung Sejagat. Sosok Toto Santoso mengklaim diri sebagai raja dari keraton ini. Rangga mengingatkan agar Sunda Empire tidak disamakan dengan Keraton Agung Sejagat yang dipimpin Toto, meski dia tidak menampik Toto pernah menjadi bagian dari Sunda Empire.
"Siapa pun boleh di Sunda Empire," kata Rangga."Karena adalah anggotanya seluruh negara-negara pemerintahan seluruh dunia," lanjut dia.
Rangga juga menyebutkan PBB berada di bawah Sunda Empire, tepatnya berada di bawah De Heeren Zeventien.
"De Heeren Zeventien adalah kekaisaran Sunda," kata Rangga menjelaskan dengan singkat. Menurut dia, termasuk kerajaan-kerajaan yang ada di dunia berada di bawahnya.
Diskusi ILC diselingi tawa ketika Rangga menjelaskan tentang Sunda Empire dan "kekuasaannya".
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb