Aksi diskriminasi kepada taksi online kembali terjadi. Kali ini, seorang sopir taksi online berinisial F dipermalukan oleh sejumlah orang di Bandara Adisutjipto Yogyakarta. Musababnya, dia ketahuan mengangkut penumpang di area bandara. Dia pun langsung ditangkap dan dipersekusi di area tersebut.
F mengaku terkejut saat oknum berpakaian preman berambut keriting cepak tiba-tiba datang kepadanya. Dia selanjutnya dikeluarkan secara paksa dari mobil, dipukul, dan diteriaki pencuri oleh orang tersebut. Tak puas, F kemudian dipaksa melepaskan pakaiannya. Tubuhnya pun kemudian dicoret-coret. Bahkan, dia dipaksa menyanyi lagu Garuda Pancasila.
F juga diminta untuk berteriak untuk mengakui kesalahan serta tak mengulang perbuatannya lagi. Selain itu, F juga disuruh push up serta mencium sebuah patung yang berada di bandara. Setelah diperlakukan tak senonoh, F kemudian dibawa ke Pos POM Intel AU dan membuat surat pernyataan. Isi surat tersebut adalah pernyataan bahwa dia tidak akan mengambil penumpang lagi di bandara.
Parahnya, dia juga diminta membayar uang Rp 100 ribu sebagai uang pengganti materai. Padahal, harga materai umumnya hanya Rp 6 ribu. Tak ayal, aksi ini pun mengundang perhatian banyak orang. Beberapa dari mereka merekam dengan telepon selular.