Survei CRC: Elektabilitas Jokowi Unggul 24,4 Persen dari Prabowo

Menurut Herman, ada beragam alasan responden mau menentukan pilihan capresnya. Namun, mayoritas responden yang disurvei akan memilih capresnya karena kinerja dan prestasinya, dibandingkan dengan program capres yang dijanjikan dalam kampanye. Selain itu, ada juga yang beralasan akan memilih capres yang lebih merakyat, membawa harapan yang lebih baik dan ketegasan kandidat. 

“Survei membuktikan, lebih banyak yang memilih capres karena prestasi atau kinerja yang sudah dilakukan, dengan angka 21,1 persen, selain itu ada beberapa alasan lain, seperti menawarkan harapan baru 14,5 persen, bersih dari korupsi 1,9 persen dan representasi ulama atau mewakili agama tertentu di bawah 1 persen,” ujar Herman.

Herman menyebutkan, sebanyak 51,5 persen responden berharap perekonomian Indonesia makin membaik setelah Pilpres. Sedangkan, yang menginginkan lapangan kerja baru hanya 14,2 persen, pengentasan kemiskinan 5,5 persen, situasi keamanan 5,3 persen dan Indonesia bebas dari korupsi sebanyak 3,8 persen.  

“Yang mengharapkan perbaikan di sektor pendidikan 2,1 persen dan layanan kesehatan hanya 1,1 persen, supremasi hukum dan berpenampilan menarik juga hanya 1 persen,” kata Herman

Jika diklasifikasikan per wilayah pulau, kata Herman, elektabilitas pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandi hanya unggul di wilayah pulau Sumatera, dengan angka 44,8 persen. Sedangkan, elekstabilitas Jokowi-Maruf 37,6 persen.

Di pulau-pulau lainnya, seperti pulau Jawa Jokowi-Ma’ruf unggul 57,2 persen, Prabowo-Sandi hanya 30,5 persen, di pulau Kalimantan: Jokowi-Ma’ruf 61,7 persen, Prabowo-Sandi 18,3 persen, pulau Sulawesi: Jokowi-Ma’ruf 60 persen, Prabowo-Sandi 33,8 persen, Maluku: Jokowi-Ma’ruf 60 persen, Prabowo-Sandi 40 persen dan Papua, Jokowi-Ma’ruf menang telak dengan angka elektabilitas 86,7 persen dan Prabowo-Sandi hanya 6,7 persen.