Surya Paloh Tinggalkan Kemhan Lebih Awal, Ini Alasannya

Jakarta, IDN Times - Salah satu ketua umum partai politik yang ikut menemui Prabowo Subianto di kantor Kementerian Pertahanan adalah Surya Paloh. Namun, ia justru pulang lebih awal sebelum ketibaan ketum-ketum parpol lainnya.
Ketika mobil Toyota Alphard Paloh dengan nomor polisi B1788 ASC meninggalkan Kemhan, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar baru tiba. Mobil Toyota Alphard milik pria yang akrab disapa Cak Imin terlihat sempat berpapasan dengan mobil yang ditumpangi oleh Paloh.
Para jurnalis pun berusaha mengejar mobil yang ditumpangi Paloh. Tetapi, terhalang oleh mobil Cak Imin yang baru saja tiba di kantor Kemhan.
Sementara, dari dokumentasi yang diunggah oleh Dasco, perwakilan NasDem yang tersisa di kantor Kemhan hanya Ketua Fraksi DPR, Viktor Laiskodat. Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawi Taslim mengatakan Paloh pulang lebih awal lantaran ada agenda lain di NasDem Tower.
Menurutnya, kedatangan Paloh ke kantor Kemhan untuk bersilaturahmi dan mengucapkan selamat ulang tahun ke-73 bagi Prabowo.
"Hanya silaturahmi kebangsaan. Kami membicarakan berbagai dinamika aktual kebangsaan. Kedua, kami mengucapkan selamat ultah ke-73 ke Pak Prabowo," kata Hermawi ketika dikonfirmasi pada Jumat (18/10/2024).
1. Hermawi bantah dalam pertemuan Paloh dan Prabowo dibahas kursi menteri di kabinet

Pertemuan antara Prabowo dan Paloh hanya berlangsung selama 30 menit. Ini merupakan pertemuan pertama usai NasDem menyatakan tak mengirimkan perwakilan kadernya untuk jadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
Namun, Hermawi membantah dengan tegas dalam pertemuan itu turut dibahas soal kabinet Prabowo. "Tidak ada (pembahasan menteri)," kata Hermawi.
Saat ditanyakan alasan di balik kepulangan Paloh lebih awal, Hermawi mengatakan Paloh hanya mengikuti protokoler yang ada di kantor Kemhan. "Memang jadwalnya begitu. Pak SP (Surya Paloh) kan tamu. Diatur jam segitu ya datang jam segitu. Pak SP kan dijadwalkan lebih awal. Jadi, baliknya ya lebih cepat karena tamu lain Pak SP juga sudah menunggu di NasDem Tower," tutur dia.
2. Partai NasDem bantah tak kirim perwakilan ke kabinet karena bukan posisi strategis

Sementara, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Saan Mustopa sudah membantah bahwa alasan partai tempatnya bernaung tidak mengirim perwakilan ke kabinet karena posisi yang ditawarkan oleh Prabowo tidak strategis. "Enggak ada. Itu gak ada sama sekali. Jadi bukan karena misalnya portofolionya enggak pas. Itu enggak ada sama sekali," ujar Saan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada 14 Oktober 2024 lalu.
Ia menambahkan keputusan itu diambil lantaran NasDem merasa tahu diri lantaran ketika pilpres lalu, NasDem bukan salah satu partai pendukung. NasDem justru mendukung rival Prabowo-Gibran, yakni Anies Baswedan-Muhaimin.
"Ini lebih kepada sekali lagi, kami merasa kurang pas, gitu ya, kalau kami mendorong-dorong untuk menempatkan kader-kader di kabinet," imbuhnya.
3. NasDem tetap dukung pemerintahan Prabowo-Gibran

Saan juga menambahkan meski NasDem tak ikut dipanggil ke Kertanegara sebagai calon menteri atau calon wakil menteri, tetapi partainya tetap mendukung Prabowo. Dukungan itu, kata Saan, sudah tak perlu diragukan lagi. Bahkan, setelah pemilu usai, Prabowo langsung menyambangi NasDem Tower.
"Kami memberikan dukungan itu sejak awal. Jadi, sebelum yang lain memberikan dukungan, kami sejak awal sudah memberikan dukungan terhadap Pak Prabowo," kata Saan.