Profil Anies Baswedan, Mantan Rektor Jadi Gubernur DKI Jakarta

Anies akan menjadi pembicara di IMGS 2022 by IDN Times

Jakarta, IDN Times - Jelang masa kepemimpinannya sebagai Gubernur DKI Jakarta usai pada 16 Oktober 2022, Anies Baswedan kerap menjadi perbincangan hangat publik. Apalagi setelah pernyataannya siap maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024 kepada Reuters saat berkunjung ke Singapura beberapa waktu lalu.

Anies Baswedan juga menjadi satu dari tiga nama yang direkomendasikan oleh partai Nasional Demokrat (NasDem) sebagai calon presiden 2024.

Bagaimana sepak terjang Anies Baswedan yang mengawali karier sebagai akademisi sebelum terjun ke ranah politik?

Berikut profil Anies Baswedan yang dirangkum IDN Times.

1. Menyandang gelar doktor di Amerika Serikat

Profil Anies Baswedan, Mantan Rektor Jadi Gubernur DKI JakartaGubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat meresmikan Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2022). (IDN Times/Uji Sukma Medianti)

Anies Rasyid Baswedan lahir di Kuningan 7 Mei 1969, kini berusia 53 tahun. Ayahnya Rasyid Baswedan pernah menjadi Wakil Rektor Universitas Islam Indonesia dan ibunya Aliyah Rasyid adalah dosen dan Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta.

Anies Baswedan merupakan lulusan Fakultas Ekonomi di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Saat masih berkuliah, ia pernah menjabat sebagai presiden senat mahasiswa UGM.

Kemudian ia menempuh pendidikan S2 di University of Maryland, School of Public Policy, College Park, Amerika Serikat dan S3-nya selesai pada tahun 2004 di Northern Illinois University, Department of Political Science, Dekalb, Illinois, Amerika Serikat.

Baca Juga: Anies Baswedan Tinggalkan Legacy Normalisasi Kali ke Gubernur Baru

2. Memiliki karier yang cemerlang sejak usia muda

Profil Anies Baswedan, Mantan Rektor Jadi Gubernur DKI JakartaIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Anies Baswedan sudah memiliki karier cemerlang sejak usia musa. Anies Baswedan sempat menjadi peneliti dan koordinator proyek di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi UGM pada 1994-1996.

Dikutip laman resmi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Jakarta, pada tahun 2000 sampai 2004 ia pernah menjadi peneliti pada The Office of Research, Evaluation, and Policy Studies, Northern Illinois University. Setelah menyelesaikan studi doktornya, Anies Baswedan sempat bekerja sebagai manajer riset di IPC Inc. Chicago, Illinois, Amerika.

Anies Baswedan pernah menduduki posisi direktur riset The Indonesian Institute yang merupakan lembaga penelitian kebijakan publik pada 2005 hingga 2009. Tak hanya itu, ia pernah menjadi ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar pada 2010-2013.

Saat itu Anies Baswedan masih menjabat sebagai rektor Universitas Paramadina sejak 15 Mei 2007. Kala itu ia masih berusia 38 tahun, dan menjadi rektor termuda di Indonesia.

3. Anies Baswedan dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2017

Profil Anies Baswedan, Mantan Rektor Jadi Gubernur DKI JakartaGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Polda Metro Jaya. (Dok.Humas Pemprov DKI Jakarta)

Anies Baswedan mulai menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2017. Bersama Sandiaga Uno, saat itu ia berhasil unggul dari pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.

Anies-Sandiaga saat itu diusung oleh Partai Gerindra dan PKS. Sedangkan Ahok-Djarot didukung PDI Perjuangan, Golkar, Hanura, dan NasDem.

Namun beberapa waktu kemudian, Sandiaga mundur dari posisi wakil gubernur untuk maju sebagai calon wakil presiden. Posisinya digantikan Ahmad Riza Patria yang terpilih lewat pemilihan di DPRD DKI Jakarta.

Sebelumnya, pada 2014, ia dipilih Presiden Joko "Jokowi" Widodo sebagai Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah. Kemudian ia terkena reshuffle pada 27 Juli 2016.

4. PSBB pertama di Indonesia dilakukan di Jakarta

Profil Anies Baswedan, Mantan Rektor Jadi Gubernur DKI JakartaGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Dok.Humas Pemprov DKI Jakarta)

Setelah resmi menjadi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membuat beberapa kebijakan seperti proyek reklamasi. Anies Baswedan membatalkan perizinan reklamasi tiga belas pulau di Teluk Utara pada 26 September 2018.

Stadion Internasional Jakarta juga dibangun saat Anies Baswedan menjabat sebagai gubernur. Pembangunan stadion ini sudah direncanakan semenjak Jokowi menjabat sebagai gubernur, namun baru direalisasikan pada tahun 2019. Pembangunan Formula E atau balap mobil listrik di Ancol, merupakan salah satu proyek yang digadang saat ia menjadi gubernur DKI Jakarta.

Pada awal COVID-19 masuk ke Indonesia, Anies Baswedan membentuk Tim Tanggap COVID-19. Pembatasan sosial berskala besar atau PSBB pertama kali diterapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan juga PSBB pertama yang dilakukan di Indonesia.

5. Anies Baswedan dan istri sama-sama lulusan Kampus Biru, UGM

Profil Anies Baswedan, Mantan Rektor Jadi Gubernur DKI JakartaPernikahan putri sulung Anies Baswedan, Mutiara Annisa Baswedan, di Ancol Jakarta Utara, Jumat (29/7/2022). (dok. IDN Times/Istimewa)

Pasangan Anies Baswedan dan Fery Farhati dipertemukan di Kampus Biru, Universitas Gadjah Mada (UGM). Anies Baswedan di Fakultas Ekonomi, sedangkan Fery di Fakultas Psikologi.

Mereka kemudian menikah pada 1996 dan dikarunia empat anak, Mutiara Annisa, Mikail Azizi, Kaisar Hakam, serta Ismail Hakim.

Pada 29 Juli 2022, Anies Baswedan resmi menikahkan putri sulungnya, Mutiara Annisa Baswedan dengan Ali Saleh Alhuraebi di Putri Duyung Resort, Ancol, Jakarta Utara.

Baca Juga: Jalur Sepeda 500 Km Tak Tercapai, Anies Perpanjang Target Sampai 2026

6. Penghargaan yang pernah diraih Anies Baswedan

Profil Anies Baswedan, Mantan Rektor Jadi Gubernur DKI JakartaGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau Stasiun Bogor, Senin (15/6) (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Berikut penghargaan yang pernah diraih oleh Anies Baswedan:

  1. Program Tahun AFS in South Milwaukee Senior High School, USA. (1987)
  2. Beasiswa JAL from JAL Foundation, Japan (1993).
  3. Program Penghargaan Mahasiswa ASEAN from USAID – USIA – NAFSA (1998)
  4. Beasiswa Fulbright from The American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF) (1997 - 1998).
  5. William P. Cole III Fellowship from School of Public Policy, University of Maryland, USA (1998).
  6. Beasiswa ICF in New York (1999-2003)
  7. Gerald S. Maryanov Fellow from Northern Illinois University, USA. (2004)
  8. Top 100 Intelektual Publik from Foreign Policy Magazine. (2008)
  9. 20 Angka Masa Depan Dunia "20 Orang 20 Tahun" from Foresight Magazine, Tokyo, Japan. (April 2010)
  10. Pemimpin Global Muda from World Economic Forum at Tanzania. (June 2010)
  11. Nakasone Yasuhiro Awards (June 2010)
  12. 500 Muslim Paling Berpengaruh (2010)
  13. Pengunjung Internasional untuk Tahun Akademik 2010 - 2011 (Mei 2011)
  14. Penghargaan Soegeng Sarjadi untuk Inisiatif Hak Asasi Manusia (Oktober 2011)
  15. Anugerah Integritas Nasional from Komunitas Pengusaha Antisuap (Kupas) serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia (Agustus 2013)
  16. Penghargaan Tokoh Inspiratif from Anugerah Hari Sastra Indonesia (Juli 2013)
  17. Dompet Dhuafa Award 2013 from Dompet Dhuafa (Juli 2013)
  18. Penghargaan emas from Rakyat Merdeka (Juni 2013)

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Eddy Rusmanto

Berita Terkini Lainnya