Tabung Oksigen Menghilang di Pasaran, Harganya Kini Tembus Rp4 Juta

06 Jul 2021, 07:10 WIB

Ilustrasi tabung oksigen medis (ANTARA FOTO/Novrian Arbi).

Jakarta, IDN Times - Kasus COVID-19 di tanah air kian meningkat. Kebutuhan akan pasokan oksigen juga semakin meroket. Pengusaha alat kesehatan di Jalan Plumpang Semper, Koja Jakarta Utara milik Arios Aritonang (59) mengungkapkan dia tak lagi menjual tabung oksigen sejak tiga pekan lalu. Tokonya kini hanya melayani jasa pengisian tabung oksigen saja.

"Tabungnya kosong, sudah lama sekali itu sudah tiga minggu kali," ujar dia saat dihubungi IDN Times, Senin (5/7/2021).

Aritonang yang sudah menekuni bisnis ini selama empat tahun mengungkapkan bahwa harga tabung di toko daring juga kian meningkat. Dia yang tak lagi menjual tabung karena kosong mengatakan bahwa satu set tabung di toko online ada yang dijual seharga Rp3-4 juta.

"Sebelumnya itu tiga minggu lalu saya jual Rp950 ribu satu set, sekarang Rp3-4 juta di online," ujarnya.

1. Hanya layani pengisian tabung oksigen kecil

Ilustrasi tabung oksigen medis (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).

Dia mengungkapkan bahwa tokonya saat ini hanya melayani pengisian tabung kecil. Walau stok tabung kosong, Aritonang tidak menaikkan harga pengisian oksigen. Sementara, pengisian untuk tabung ukuran 6 meter kubik (m3) tak lagi diladenin karena stok.

"Harga Rp30 ribu yang ukuran 1 (meter) kubik, Rp40 ribu 1,5 kubik, Rp50 ribu yang 2 kubik," ujar dia.

2. Penjual isi ulang oksigen bisa isi ratusan tabung dalam sehari

Ilustrasi Tabung Oksigen. (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Pembeli biasanya membawa tabung kosong untuk diisi dengan oksigen. Dia mengungkapkan ada perbandingan saat kasus COVID-19 belum melonjak seperti saat ini di Jakarta.

Sebelumnya, dia biasa mengisi 10 tabung ukuran 10 m3 per hari, namun sekarang jumlahnya kian meningkat bisa mencapai ratusan tabung. Dia juga baru kedapatan stok oksigen hari ini setelah tutup beberapa jam.

"Kayak tadi kita baru ada berapa jam, ada 3-4 jam kita gak kebagian jadi kehabisan, tutup," ujarnya.

3. Konsumen mengisi tabung untuk pasien COVID-19

Atrean panjang pengisian tabung oksigen di Jakarta Selatan. (IDN Times/Sachril Agustin Berutu)

Aritonang juga mengungkapkan bahwa tokonya kerap kehabisan stok oksigen isi ulang dan harus tutup sementara waktu hingga barang kembali masuk.

"Buka jam 8 pagi tutup 8 malam, kalau tanggal merah tutup jam 6 sore, tapi kalau oksigennya kehabisan, kayak kemarin saya udah tutup jam 2 (siang)," kata dia.

Kendati sudah menutup tokonya, pembeli kadang masih saja datang. "Makanya saya tulis di depan itu, oksigen habis," kata dia.

Dia merasa pembelinya mengisi ulang tabung untuk kebutuhan pasien COVID-19 dan mengisi untuk stok di rumah.

"Ku rasa ini penyakit covid (pembeli) ini kayaknya. Soalnya orang yang terkena covid naik, iya (stok di rumah)," ujarnya.