Jakarta, IDN Times – Dalam kehidupan manusia, ada satu hal yang tidak akan pernah luput, yakni kematian. Kematian diyakini selalu mengikuti manusia, melebihi bayangan manusia itu sendiri. Tak peduli seberapa keras seorang manusia mencoba menghindar, jika waktunya sudah tiba, kematian pasti akan menghampiri.
Hal ini sudah tercatat dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa ayat 78:
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ وَإِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُوا هَذِهِ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُوا هَذِهِ مِنْ عِنْدِكَ قُلْ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ فَمَالِ هَؤُلَاءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا
Artinya: Di mana saja kamu berada, kematian pasti akan mendapatkanmu, meskipun kamu berlindung di dalam benteng yang tinggi nan kokoh. Dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka berkata: “Ini datangnya dari sisi Allah”, sementara ketika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka berkata: “Ini datangnya dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya itu datangnya dari sisi Allah”. Maka mengapa mereka itu (orang-orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?. (QS An-Nisa: 78).
Untuk itu, manusia harus selalu ingat, bersiap diri dan menyiapkan bekal untuk menghadapi kematian. Tentunya bekal yang disiapkan bukan materi, melainkan ibadah dan amal baik serta ketaatan kepada Allah SWT yang merupakan pencipta dan pemilik semua makhluk.
Lantas, bagaimana kematian itu terjadi? Apa saja tanda dan tahapan yang harus dilalui manusia seiring ajalnya menjemput? Berikut penjelasannya.