Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Megawati dalam seminar nasional Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) dilansir Youtube Untirta Official, Rabu (1/5/2022).

Jakarta, IDN Times - Megawati Soekarnoputri membeberkan alasan tidak menghadiri upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 2022 di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (1/6/2022). Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tersebut memilih bertemu Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB)

Ketua Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini mengaku sudah memberikan alasan tersebut kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

“Beliau (Jokowi) sekarang di Ende. Saya pamit kenapa? Karena ini saya anggap penting. Padahal saya ditanya, ‘kenapa Bu Mega tidak muncul sebagai Dewan Pengarah BPIP’. Biasa toh wartawan kan jahil. Saya bilang karena bagi tugas. Di sana ada pengurus BPIP. Saya merasa saya akan ketemu para rektor yang akan mengintroduksi, karena rektor yang memutuskan kurikulum,” ujar Megawati dalam seminar nasional FRPKB dilansir Youtube Untirta Official, Rabu (1/5/2022).

1. Jangan melupakan Pancasila hanya gara-gara dibuat Bung Karno

Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya di Jakarta Timur ( ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Di depan para rektor, Megawati mengingatkan jangan sampai terseret arus dunia serta selayaknya hidup dengan berlandaskan ideologi Pancasila.

"Jangan kita melupakan Pancasila hanya gara-gara dibuat Bung Karno," ucapnya.

2. Para rektor diminta perhatikan kurikulum

Ilustrasi mahasiswa. ANTARA FOTO/Idhad Zakaria

Megawati meminta para rektor agar memperhatikan kurikulum yang bisa menjaga pelaksanaan ideologi Pancasila.

"Jadi bagaimana bapak-bapak rektor supaya ini dapat menjadi sebuah kurikulum yang mau tidak mau harus diutarakan supaya anak didik kita tahu bangsa ini terbentuk karena adanya Pancasila, itu perekat bangsa," katanya.

3. Megawati ingatkan pudarnya upacara bendera setiap hari Senin di sekolah

Dok.IDN Times/istimewa

Megawati mengaku pernah bicara dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim yang menyusun kurikulum dan mengingatkan pudarnya upacara bendera setiap hari Senin di sekolah.

"Apakah masih ada semangat heroik. Saya ingin cita-citakan Indonesia Raya," katanya.

Editorial Team