Jakarta, IDN Times - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus mengusulkan agar Satgas Lawan COVID-19 yang dibentuk DPR pada April lalu, sebaiknya dibubarkan saja. Sebab, fungsi dan kontribusinya mengatasi pandemik tidak jelas.
Satgas Lawan COVID-19 DPR justru membuat blunder publik, salah satunya dengan mengedarkan jamu yang diimpor dari Tiongkok ke rumah sakit. Di dalam jamu tersebut mengandung bahan yang dilarang dipakai di Indonesia. Bahkan, belum memperoleh izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Sebaiknya Satgas itu dibubarkan saja dan DPR harus memikirkan mekanisme yang lebih kuat untuk menangani pandemik ini. Karena kekuatan kerja tim pengawas itu tidak terlalu besar dan programnya dibuat secara sistematis," ungkap Lucius ketika dihubungi IDN Times melalui telepon, Kamis (7/1/2021).
Lucius mengatakan bila melihat kinerja tim satgas selama setahun ke belakang, tidak ada hasil kerja yang konkret. Formappi melihat tim tersebut sekadar membuang anggaran semata.
"Bahkan, kekuatan fungsi kontrol DPR untuk memastikan kebijakan penanganan pandemik yang dilakukan oleh pemerintah saja, itu terlihat tidak ada hasilnya sama sekali. Oleh sebab itu, perlu dipikirkan bersama oleh semua anggota DPR (mekanisme lainnya)," tutur dia.
Bagaimana tanggapan Formappi mengenai anggota DPR yang kini juga banyak terpapar COVID-19?