Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-07-18 at 09.25.59_f451e590.jpg
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menerima kunjungan Chairman Singapore Telecommunications Limited (Singtel) Lee Theng Kiat di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2025) (Dok. Kemkomdigi)

Intinya sih...

  • Menkomdigi buka peluang public-private partnership (PPP) untuk memperkuat ekosistem Pusat Data Nasional (PDN).

  • Kolaborasi pemerintah dengan Singapura dalam mengelola AI dan untuk menjangkau wilayah 3T.

Jakarta, IDN Times - Menteri Kominikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menegaskan pentingnya pendekatan kolaboratif pada ekosistem digital. Kolaborasi dilakukan untuk memperkuat peluang aliansi ekosistem digital, terutama dalam bidang pusat data, Akal Imitasi (AI), dan konektivitas digital.

Hal itu disampaikan saat Meutya menerima kunjungan Chairman Singapore Telecommunications Limited (Singtel) Lee Theng Kiat di kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Juli 2025.

1. Dibukanya peluang public-private partnership (PPP) sebagai ekosistem pusat

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menerima kunjungan Chairman Singapore Telecommunications Limited (Singtel) Lee Theng Kiat di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2025) (Dok. Kemkomdigi)

Menkomdigi menyatakan, ruang lingkup kemitraan Pusat Data Nasional (PDN) sebelumnya perlu diubah menjadi lebih kolaboratif dan kompetitif.

"Kami mengubah pendekatan, sebelumnya PDN hanya dibangun oleh pemerintah, sekarang kita akan libatkan ekosistem, terbuka peluang public-private partnership (PPP) untuk digunakan sebagai ekosistem pusat data digital nasional," ujar Meutya, dalam keterangan tertulis seperti dikutip, Sabtu (19/7/2025).

2. Alasan Indonesia merangkul Singapura

potret Merlion Park Singapura (pexels.com/Irene K)

Lebih unggul di bidang teknologi, Singapura menjadi salah satu rujukan pemerintah untuk mengelola AI, karena mereka lebih dulu menerapkan teknologi baru ini.

"AI merupakan salah satu perhatian kami tentang bagaimana harus memitigasi dan merangkul teknologi baru ini. Tentu saja, Singapura dalam hal ini akan menjadi panutan bagi kami karena telah memulainya lebih awal," ujarnya.

3. Pemerintah targetjan zero blank spot, terutama dalam menjangkau 3T

Anak Anak di Daerah 3T (Tertinggal, Terluar, Terdepan). (Foto: Humas UMS)

Selain itu, Meutya menegaskan, pentingnya kolaborasi Telkom, Telkomsel, dan Singtel (Singapore Telecommunications Limited) untuk menjangkau wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).

"Salah satu quick win kami adalah mewujudkan zero blank spot. Kami percaya kerja sama erat dengan Telkomsel dan Singtel akan mempercepat pencapaian ini," pungkasnya.

4. Masyarakat diharapkan lebih siap menghadapi tantangan teknologi

Ilustrasi Internet of Things (canva.com)

Lebih lanjut, Meutya menyebbut, kuatnya kolaborasi akan membuat masyarakat lebih siap menghadapi tantangan teknologi.

"Tidak ada gunanya menjadi kuat jika tetangga kita tidak kuat. Kami percaya, kekuatan kawasan akan membuat kita semua lebih siap menghadapi tantangan digital global. Dan dalam hal ini, Singtel adalah mitra strategis yang sangat kami hargai," lanjutnya.

Editorial Team