AHY Sibuk Safari Cegah Pengakuan Hasil KLB, Moeldoko Malah Lakukan Ini

AHY laporkan hasil KLB Demokrat di Deli Serdang tidak sah

Jakarta, IDN Times - Polemik perebutan kursi kepemimpinan Partai Demokrat antara Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Kepala Staf Presiden Moeldoko masih berlanjut. Hari ini, AHY tengah sibuk melakukan safari ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dan juga Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mencegah diakuinya hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatra Utara.

Berbeda dengan AHY, Moeldoko yang justru dipilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang, tampaknya belum melakukan langkah politik. Sebab, hari ini ia masih bertugas di Kantor Staf Presiden untuk menjalankan tugasnya sebagai Kepala Staf Presiden.

Baca Juga: AHY Datangi Kemenkumham Bawa 2 Kontainer Bukti KLB Moeldoko Tak Sah 

1. Moeldoko bertemu petani Simalingkar dan Seri Mancirim di kantornya

AHY Sibuk Safari Cegah Pengakuan Hasil KLB, Moeldoko Malah Lakukan IniKepala Staf Kepresiden Moeldoko bertemu para petani (Dok. KSP)

Pada hari ini, Moeldoko tengah menerima para petani di kantornya guna menyelesaikan konflik petani di wilayah Simalingkar dan Sei Mencirim, Sumatra Utara. Usai pertemuan tersebut, Moeldoko menyampaikan akan segera melaporkan hasilnya kepada Presiden Jokowi.

"Hasil pertemuan tersebut akan segera saya laporkan kepada Presiden," ujar Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta Pusat, dikutip dari rilis Kantor Staf Presiden, Senin (8/3/2021).

Sebelumnya, Kedeputian 2 Kantor Staf Presiden memfasilitasi dialog antara petani desa Simalingkar dan Sei Mencirim, Sumatera Utara dengan PTPN II. Langkah ini dilakukan Moeldoko untuk memastikan ada solusi terbaik bagi konflik agraria yang terjadi antara kedua pihak.

2. AHY lapor ke Kemenkumham soal KLB Deli Serdang yang disebutnya tidak sah

AHY Sibuk Safari Cegah Pengakuan Hasil KLB, Moeldoko Malah Lakukan IniRombongan Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mendatangi Kementerian Hukum dan HAM (IDN Times/Aryodamar)

Berbeda dengan Moeldoko, AHY justru hari ini melakukan safari ke Kemenkumham dan KPU. Dalam kunjungannya hari ini, AHY hendak melaporkan kepada Kemenkumham bahwa KLB yang digelar di Deli Serdang itu tidak sah.

AHY dan rombongan hadir untuk meminta Kemenkumham tidak mengesahkan hasil KLB Deli Serdang, Sumatra Utara yang mengangkat Moeldoko sebagai ketua umum.

"Saya hadir hari ini dengan niat yang baik untuk menyampaikan surat resmi kepada Menteri Hukum dan HAM dan jajarannya untuk menyampaikan keberatan, agar (Kemenkumham) menolak dan tentunya menyatakan bahwa gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat melalui KLB 5 Maret di Deli Serdang Sumut sebagai kegiatan yang ilegal, inkonsititusional, dan abal-abal," ujar AHY di Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta Selatan, Senin (8/3/2021).

Selain ke Kemenkumham, AHY juga akan mengunjungi KPU siang ini. Namun, belum diketahui apa yang akan dibahas dengan KPU.

3. Polemik kepemimpinan Demokrat, antara AHY dan Moeldoko

AHY Sibuk Safari Cegah Pengakuan Hasil KLB, Moeldoko Malah Lakukan IniKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang dinilai ilegal di Jakarta, Jumat (5/3/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Perseteruan perebutan kursi pimpinan Partai Demokrat antara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Moeldoko semakin menjadi sorotan publik. Polemik tersebut muncul ketika AHY mulai menyebut ada orang di lingkar Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang ingin melakukan kudeta kepemimpinannya di Partai Demokrat.

Lalu, isu nama Moeldoko mulai muncul setelah Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menyebut nama Kepala Staf Kepresidenan tersebut. Terkait tudingan-tudingan para kader Partai Demokrat yang ditujukan kepadanya, Moeldoko sempat membantah merencanakan kudeta kepemimpinan AHY.

Kemudian, situasi semakin panas setelah Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatra Utara, memutuskan bahwa Moeldoko menjadi ketua umum partai yang digawangi AHY itu. Moeldoko juga sempat menanggapi terpilihnya dia sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB melalui sambungan telepon.

"Dengan demikian saya menghargai dan menghormati permintaan saudara untuk kita terima menjadi ketua umum,” kata Moeldoko lewat sambungan telepon, Jumat (6/3/2021).

Hal itu pun membuat AHY dan SBY gerah, sehingga mereka membuka suara. Dalam keterangan persnya, AHY menyebut bahwa KLB yang dilakukan di Sumatra Utara itu adalah abal-abal. Sebab, AHY menegaskan bahwa dirinya adalah Ketua Umum Partai Demokrat sah yang dipilih pada Kongres V Partai Demokrat 2020 lalu.

"Saya berdiri di sini karena telah mendapatkan mandat dan amanah dari seluruh kader yang memiliki hak suara yang sah, yang telah mereka gunakan dan berikan dalam Kongres V Partai Demokrat pada tanggal 15 Maret 2020 lalu kongres yang sah, kongres yang demokrasi dan juga telah disahkan oleh negara, oleh pemerintah oleh Kementerian Hukum dan HAM," ujar AHY melalui konferensi pers virtual, Jumat (5/3/2021).

Untuk itu, ia menekankan, Moeldoko adalah Ketua Umum Partai Demokrat abal-abal karena kongres luar biasa (KLB) di Deli Sedang, Sumatra Utara hari ini adalah kegiatan ilegal. Ia juga menilai tindakan Moeldoko menerima keputusan KLB "bodong" tersebut adalah bukti, Moeldoko bermain dalam agenda KLB di Sumut.

"Saya mengatakan bahwa apa yang ia (Moeldoko) sampaikan selama ini ia pungkiri sendiri, melalui kesediaannya menjadi Ketua Umum Partai Demokrat abal-abal versi KLB ilegal," katanya melalui siaran langsung channel YouTube Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (5/3/2021).

Selain itu, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga mengungkapkan kekecewaannya dengan adanya KLB di Deli Serdang. Ia juga menyayangkan KLB tersebut yang menobatkan Moeldoko untuk menggantikan AHY.

“Seorang pejabat pemerintahan aktif, berada di lingkar dalam lembaga kepresidenan, bukan kader Partai Demokrat alias pihak eksternal partai menjadi ketua umum Partai Demokrat, mendongkel dan merebutnya dari ketua umum Partai Demokrat yang sah, yang setahun yang lalu diresmikan oleh negara dan pemerintah,” ujar SBY.

Baca Juga: Jadi Ketua Umum Demokrat Versi KLB Sumut, Segini Harta Moeldoko

Topik:

  • Sunariyah
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya