Akui Gunakan Influencer, KSP Sebut Nama Faisal Basri, Benarkah?

Influencer digunakan untuk diskusi isu strategis

Jakarta, IDN Times - Setelah heboh isu influencer yang digunakan pemerintah, akhirnya Kantor Staf Presiden angkat bicara. Deputi V Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM Kantor Staf Presiden, Jaleswari Pramodhawardani, mengaku KSP sendiri pernah menggunakan influencer.

Namun, penggunaan influencer itu guna menyampaikan kebijakan-kebijakan pemerintah kepada masyarakat. Untuk biayanya sendiri, Jaleswari menyebut bahwa bujet atau anggarannya seperti biaya narasumber.

1. KSP gunakan influencer untuk diskusi isu-isu strategis

Akui Gunakan Influencer, KSP Sebut Nama Faisal Basri, Benarkah?Jaleswari Pramodhawardani, Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) (Dok. Istimewa)

Influencer, kata dia, adalah tokoh yang berpengaruh di media sosial. Dia pun mengaku influencer pernah digunakan oleh KSP beberapa kali.

"Dalam konteks ini mungkin sekali KSP menggunakan dalam hal misalnya kami mendiskusikan isu-isu strategis, misalnya akademisi," tutur Jaleswari dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi II DPR RI, yang disiarkan langsung di channel YouTube DPR RI, Kamis (3/9/2020).

Baca Juga: DPR Sentil Pemerintah soal Anggaran Influencer Jadi Buzzer Rp1 Triliun

2. KSP mengklaim pernah menggunakan ekonom Faisal Basri jadi influencer program pemerintah

Akui Gunakan Influencer, KSP Sebut Nama Faisal Basri, Benarkah?Faisal Basri, Ekonom Senior dalam Webinar Eps. 6 #MenjagaIndonesia by IDN Times dengan tema "75 Tahun Merdeka, Kok Masih Korupsi" (IDN Times/Besse Fadhilah)

Jaleswari mengklaim bahwa salah satu influencer yang pernah digunakan oleh KSP yaitu Faisal Basri. Menurut dia, fungsi influencer itu sendiri untuk memberikan masukan kepada pemerintah terkait kebijakan-kebijakan yang ada.

"Kami perlu mendapatkan masukan-masukan terkait ekonomi dan sekaligus dalam percakapan, dalam diskusi itu kami juga menyampaikan program-program atau kebijakan-kebijakan presiden yang kemudian sesekali beliau menuliskan di Twitter-nya," jelas Jaleswari.

3. Bayaran influencer seperti bayaran narasumber

Akui Gunakan Influencer, KSP Sebut Nama Faisal Basri, Benarkah?Ilustrasi Buzzer (IDN Times/Sukma Shakti)

Namun, untuk biayanya sendiri, Jaleswari mengatakan anggaran seperti biaya narasumber. Dia menyebut, selama ini Istana selalu transparan mengenai influencer.

"Tetapi pembayaran, tanda kutip pembayaran beliau sesuai dengan bujet narsum biasa," kata Jaleswari

"Artinya influencer ketika dipanggil ke kita itu lebih pada karakter narsum, bukan untuk seperti yang disampaikan ke media, bahwa kita meng-hire (rekrut) influencer dan buzzer," ucapnya.

4. Faisal bantah pernah jadi influencer pemerintah dan dapat honor

Akui Gunakan Influencer, KSP Sebut Nama Faisal Basri, Benarkah?cuitan Faisal Basri di akun Twiiternya (@FaisalBasri)

Mengetahui namanya disebut, ekonom Faisal Basri langsung merespons. Dia menegaskan tidak pernah diminta oleh pihak Istana maupun Kantor Staf Presiden sebagai influencer pemerintah.

Bantahan ini disampaikan Faisal melalui akun Twitternya, @FaisalBasri.

"Saya tidak pernah diminta dan memperoleh honor untuk jadi influencer agar berkicau di Twitter atau media sosial lainnya. Membicarakannya pun tidak pernah," cuit Faisal di akun Twitter-nya, Jumat 4 September 2020, sekitar pukul 19.15.  

5. KSP sebut tak punya anggaran banyak untuk merekrut influencer

Akui Gunakan Influencer, KSP Sebut Nama Faisal Basri, Benarkah?Dok. Kantor Staf Presiden

Jaleswari sendiri mengungkapkan, KSP tak memiliki anggaran cukup banyak untuk merekrut influencer dengan jumlah banyak dan mahal. Sebab, di KSP sendiri anggaran untuk masing-masing deputi sudah terbatas.

"Karena sesungguhnya kalau kita tadi melihat anggaran di KSP, kami tidak memiliki kemewahan untuk itu. Sebagai ilustrasi saja, kami ada lima kedeputian," ungkapnya.

Baca Juga: Ramai soal Pemerintah Sewa Influencer, Istana Buka Suara

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya