Alasan Jokowi Beri Bintang Jasa dan Bintang Mahaputera di November
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjelaskan alasan Presiden Joko "Jokowi" Widodo baru memberikan penghargaan Bintang Jasa dan Bintang Mahaputera pada November 2020. Karena seharusnya, penghargaan tersebut diberikan pada Agustus, menjelang Hari Kemerdekaan RI.
Mahfud menjelaskan, karena kondisi COVID-19, telah disepakati bahwa pemberian penghargaan akan dipecah menjadi dua, yaitu pada Agustus dan November.
"Yang separuh bulan Agustus, yang separuh sekarang, sehingga suasana COVID terpenuhi standarnya," kata Mahfud di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (11/11/2020).
1. Pemberian Bintang Jasa dan Bintang Mahaputera memang disepakati dilakukan dua kali
Mahfud mengatakan, meskipun pemberian penghargaan dibagi menjadi dua bulan, namun tetap tidak melebih tahun 2020. Sebab, tahun depan akan ada lagi kandidat penerima penghargaan Bintang Jasa dan Bintang Mahaputera itu.
"Jadi kalau diberikan tanggal sekarang ini ya karena memang sistem bulan Agustus itu disepakati untuk dipecah dua kali agar tidak berkerumun. Bahwa COVID kita sudah melihat sendiri ada protokol kesehatan yang ketat, baik sebelum masuk ke sini maupun ketika akan masuk ketika di dalam," ucap Mahfud.
Baca Juga: Ini Nama-nama Penerima Bintang Jasa dan Bintang Mahaputra dari Jokowi
2. Penghargaan Gatot akan tetap diberikan meskipun tidak hadir
Terkait ketidakhadiran Gatot ke Istana, Mahfud menjelaskan memang karena beberapa alasan. Salah satunya karena suasana COVID-19 yang tengah melanda Indonesia. Kendati demikian, Gatot tetap akan mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputera dari Jokowi.
"Nanti dikirim melalui Sekretaris militer. Beliau (Gatot) kan mengatakan di sini ya apa namanya, beliau menyatakan menerima ini, sehingga hanya tidak bisa hadir penyematannya," ujarnya.
3. Istana tetap ketat melakukan protokol kesehatan
Sementara, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjamin protokol kesehatan tetap berjalan ketat meskipun semua pejabat yang mendapatkan penghargaan diundang ke Istana. Ia menyebut, salah satu protokol yang harus dilakukan adalah tes swab sehari sebelum acara berlangsung.
"Semua yang hadir hari ini dilakukan swab. Tadi malam sudah diproses. Kami tetap menjaga protokol kesehatan," ucapnya di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (11/11/2020).
Baca Juga: Mahfud MD: Gatot Nurmantyo Menyatakan Terima Penghargaan Jokowi