Dubes Tiongkok Sebut Indonesia Berlebihan, Ini Tanggapan Istana
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Presiden Joko "Jokowi" Widodo, Fadjroel Rachman, menanggapi pernyataan Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian yang menilai kebijakan Pemerintah RI dalam kasus pencegahan penyebaran virus corona berlebihan.
Seperti diketahui, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan menunda sementara seluruh penerbangan dari dan menuju Tiongkok. Kebijakan ini diambil untuk mencegah masuknya virus corona dari Tiongkok ke Indonesia.
1. Fadjroel tegaskan kebijakan pemerintah Indonesia tak berlebihan
Fadjroel menegaskan bahwa kebijakan pemerintah mengenai Tiongkok guna mencegah masuknya virus corona ke Indonesia. Ia mengatakan, selain penerbangan ke Tiongkok, pemerintah juga hanya melarang impor hewan hidup dari Tiongkok.
"Walaupun sebenarnya kami harus memberikan koreksi bahwa pelarangan terhadap jenis komoditas tertentu itu hanya untuk hewan hidup. Tidak disebutkan untuk yang lain," kata Fadjroel di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (5/2).
2. Penundaan penerbangan ke Tiongkok dilakukan juga di negara lain
Editor’s picks
Terkait kebijakan penundaan penerbangan sementara, Fadjroel menyampaikan bahwa semua negara juga melakukan hal itu. Sehingga, itu menjadi salah satu langkah tegas pemerintah.
"Mulai tadi malam tepat pukul 00.00 WIB, berlaku penundaan sementara dari dan ke Indonesia yang berasal dari mainland. Sejumlah negara di dunia melakukan hal itu," jelas Fajdroel.
3. Fadjroel menyebut kebijakan pemerintah Indonesia seperti pemerintah di dunia
Menyoal pernyataan Dubes Tiongkok tersebut, Fadjroel pun tak senada. Ia mengatakan kebijakan itu seperti yang dilakukan oleh pemerintahan di dunia.
"Karena tindakan pemerintah Indonesia, juga dilakukan oleh pemerintah lain di dunia. Hingga nanti saatnya akan dicabut oleh WHO, berupa pelarangan yang terkait merebaknya virus corona tersebut," ujar dia.
Baca Juga: Ini 7 Hewan yang Pernah Membawa Virus Mematikan, Termasuk Corona