Ibu-ibu Sebut Jokowi Pro LGBT, TKN: Jelas Kampanye Hitam

TKN usut tuntas siapa dalang di balik kampanye hitam Jokowi

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga menanggapi beredarnya video rekaman tiga orang perempuan yang menyebutkan bahwa calon presiden nomor urut 01, Joko 'Jokowi' Widodo akan melarang azan dan membolehkan pernikahan sesama jenis jika terpilih sebagai presiden.

Bahkan, Kepolisian Daerah Provinsi (Polda) Jawa Barat mengamankan tiga ibu rumah tangga yang disinyalir telah melakukan penghinaan dan pemberitaan palsu terkait pasangan calon Jokowi-Ma'ruf tersebut.

Lantas, apa tanggapan Arya terkait hal itu?

1. Arya: Itu kampanye gelap, bukan kampanye negatif

Ibu-ibu Sebut Jokowi Pro LGBT, TKN: Jelas Kampanye HitamIDN Times/Margith Juita Damanik

Arya menyampaikan, apa yang disampaikan oleh ketiga ibu tersebut jelas berbentuk kampanye hitam, dan bukan lagi kampanye negatif. Karena menurutnya, selama Jokowi memimpin, tidak pernah ada kebijakan yang memperbolehkan pernikahan sejenis.

"Itu kan sudah jelas kampanye gelap ya. Kemudian yang kami sayangkan adalah sikap dari BPN sendiri, satu mengatakan bahwa itu bukan kami, yang satu mengatakan ya gak apa-apa dong, itu bukan kampanye gelap. Nah yang benar yang mana?" ungkap Arya di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Senin (25/2).

Baca Juga: Ketum PPP: Demi Uang, Jelang Pemilu Produsen Hoaks Jadi Profesi

2. TKN akan usut tuntas dalang di balik kampanye di Karawang

Ibu-ibu Sebut Jokowi Pro LGBT, TKN: Jelas Kampanye HitamIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Arya mengatakan, dari pernyataan yang disampaikan ketiga ibu tersebut bisa saja dipercayai oleh masyarakat. Maka dari itu, TKN akan mengusut tuntas siapa dalang di balik kampanye itu.

"Bisa aja ada yang percaya gitu. Pak Jokowi dikatakan PKI aja banyak yang percaya gitu. Harga-harga naik, padahal harga inflasinya terjaga. Itu saja percaya," ungkap Arya.

"Dan kami menyayangkan ini kan kampanye sudah bersih, kampanye fair dilakukan, kampanye yang beradab dilakukan, bukan kampanye gelap dilakukan," lanjut dia.

3. Arya ingatkan masyarakat hati-hati sebar berita hoaks

Ibu-ibu Sebut Jokowi Pro LGBT, TKN: Jelas Kampanye HitamIDN Times/Margith Juita Damanik

Arya lalu mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dalam menyebarkan berita hoaks. Sehingga, tidak lagi menyebarkan kampanye hitam.

"Paling gak dengan tindakan seperti ini dan ditangkapnya orang tersebut, semua orang sadar bahwa ini berbahaya. Jadi gak fair, gak bersih gitu. Jangan karena sudah makin jauh kekalahan, jangan semua langkah dibuat," terang Arya.

4. BPN akui ketiga ibu itu adalah relawan Prabowo-Sandiaga

Ibu-ibu Sebut Jokowi Pro LGBT, TKN: Jelas Kampanye HitamIDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Menanggapi isu yang beredar bahwa ketiga ibu tersebut adalah relawan dari Prabowo-Sandiaga, Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean, mengakui tiga perempuan tersebut merupakan relawan Prabowo-Sandiaga atau relawan Partai Emak-emak Pendukung Prabowo-Sandiaga (Pepes).

"Mereka itu dari relawan Pepes. Saya tidak tahu kepanjangannya apa. Tapi mereka memang dari Pepes. Mereka sudah dapat sertifikasi dari BPN," kata Ferdinand saat kepada wartawan, Senin (25/2).

Meski BPN akui mereka bertiga relawan Prabowo-Sandiaga, namun Juru Bicara BPN Prabowo Sandiaga, Pipin Sofian, memastikan tak ada arahan yang terencana dari BPN kepada emak-emak Pepes.

“Tidak (ada arahan) kami sejak awal mengatakan Prabowo-Samdiaga ingin menang berkah bermartabat tidak menghalalkan segala cara, hukum yang menyebarkan hoaks, menyebarkan data tidak benar seperti Kiai Ma’ruf katakan adalah ahlunnar (ahli neraka),” kata Pipin di Media Center Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Senin (25/2).

Baca Juga: Ini Kata Bawaslu Jabar Terkait Kampanye Hitam Jokowi di Karawang

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya